‘’Kringg…kringg…kringg’’ suara bel sekolah berbunyi, menandakan sudah selesainya waktu sekolah. Aku pun bergegas untuk mengemasi barang – barangku dan segera menuju ke tongkrongan tempat biasa aku dan teman – teman ku biasa berkumpul sehabis pulang sekolah.
Sesampainya ditongkrongan, ternyata masih hanya aku yang pertama kali sampai. Perutku sangat lapar, aku pun memesan makanan tongkrongan.
‘’Teh, aku mau pesan mie goreng pakai telor 1 ya sama es jeruk 1’’ pesanku kepada teteh yang menjaga warung ditongkrongan.
‘’ Siap Denis, ditunggu ya’’ jawab Teteh dengan semangat.
Tidak lama kemudian Bagas, Nadim, Alan, Dana, dan Safira datang menyusulku ke tongkrongan dan mereka langsung duduk bersamaku. Mereka adalah teman – teman ku sejak awal masuk sekolah, tetapi mereka anak IPS dan hanya aku sendiri yang IPA.
‘’Eh udah lama lo disini?’’ tanya Bagas kepadaku.
‘’Engga kok, belum lama juga’’ jawabku.
Bagas adalah temanku yang paling dekat diantara yang lain, dia adalah tipikal orang yang cuek tetapi sangat baik.
‘’Dim, tolong pesenin aku es teh dong 1’’ perintah Safira ke Nadim.
‘’Ok… kamu ga pesen makan sekalian?’’ tanya Nadim.
‘’Aku masih kenyang, nanti aja dirumah.’’ Jawab safira.
Nadim dan Safira adalah pasangan alias pacaran. Mereka pasangan yang bisa dibilang memiliki hubungan yang sehat. Nadim memiliki sifat yang perduli terhadap teman – temannya apalagi dengan pasangannya, sedangkan Safira adalah orang yang lugu dan sedikit ceroboh.
‘’Dim nitip dong sekalian gue juga mau es teh’’ Alan minta tolong ke Nadim.
‘’Gue juga dong dim sekalian, gue sama Alan lagi main game nih’’ ucap Dana dengan spontan.