Aku tertidur sangat lelap, badanku terasa sangat lelah. Saat aku tertidur, seperti ada yang mengguncangkan badanku hingga akhirnya aku terbangun.
“ Den…Den… bangun Den, udah maghrib, pamali tidur pas lagi maghrib. “ ucap Nadim sambil mengguncangkan badan ku.
Aku langsung terbangun dan langsung menuju kamar mandi untuk segera mengambil wudhu. Selesai mengambil wudhu, aku langsung mengambil sajadah untuk melaksanakan sholat maghrib. Teman – teman mengikutiku juga untuk mengambil wudhu untuk sholat.
Kami melaksanakan sholat maghrib diruangan keluarga. Nadim berinisiatif untuk menjadi imam kami. Saat melaksanan sholat maghrib, aku merasa dibelakangku seperti ada sesuatu. Saat Nadim takbir, kami mengikuti takbir juga, dan dibelakang ku juga ada yang takbir, sedangkan kami melaksanakan sholat hanya berlima, tetapi dibelakang, kami mendengar ada yang mengikuti takbir juga dan suaranya sangat amat jelas, suara perempuan.
Seusai kami sholat, kami secara bersamaan langsung menengok ke belakang.
“ Kalian denger ga ada suara perempuan yang takbir? “ tanya Alan.
“ Iya denger, jelas banget gitu suaranya. “ jawab Dana.
Kami berlima langsung lari meninggalkan ruang keluarga menuju kamar yang kami tempati.
“ ITU APA YAA? SEREM BANGET!!! “ ucap alan ketakutan.
“ Den, rumah nenek lo nih emang angker ya? Gue dari awal sampe sini juga ngerasa loh Den, gue tuh peka sama hal – hal kayak gini, dan gue juga bisa liat hantu. “ tanya Nadim.
“ Iya Den, gue jadi takut nih. “ ucap Dana.
Aku menjadi bingung harus mejawab apa kepada mereka, jika aku memberitahu kebenanarnya, aku jadi takut mereka merasa tidak nyaman dirumah ini. Tetapi karena Nadim sudah jujur dengan keadaanya, aku juga merasa lega, dan aku rasa tidak ada yang perlu disembunyikan lagi.
“ Guys, gue minta maaf ya sebelumnya, gue ga jujur ke kalian, ga kasihtau kebenarannya. Iya memang bener rumah ini angker, semua keluarga gue juga tau kalo rumah ini angker, gue juga peka kalo emang ada kehadiran mereka alias makhluk halus disekitar gue, tapi gue ga bisa ngeliat mereka, Cuma peka aja kalo ada mereka disekitar. “ penjelasanku dan meminta maaf kepada teman – temanku.
“ Kenapa lo ga bilang dari awal sih? Gue ga masalah sebenernya kalo bisa ngeliat yang begitu, tapi kan kasian yang lain, mereka jadi takut juga. Nanti juga Safira kan nginep disini, dia juga peka dan bisa liat hal – hal yang kayak gini. “ ucap Nadim.
“ Gue juga bisa peka dan bisa liat yang begituan kok Dim, gue sebenernya juga ga masalah. “ ucap Bagas.
“ Maaf ya Dim gue baru kasitau yang sebenernya sekarang, gue ga kasitau takutnya nanti kalian ga nyaman aja. Nenek gue selalu bilang, kalo tujuan kita baik, mereka yang penunggu rumah ini ga bakal gangguin. Ini gue selama tinggal dirumah ini baru sekali ini aja diganggu, gue juga bingung kenapa begini. “ jawabku sambil menundukan kepala.
“ MEREKA? Berarti ga cuma 1 makhluk dong dirumah ini? “ tanya Dana ketakutan.