Selama perjalanan menuju ke Soto Pak Warto, Alan sepanjang perjalanan teridur dengan lelap, sepertinya dia kelelahan karena menahan agar tidak ditarik kedalam air. Kejadian hari ini sangat mengerikan, bisa saja Alan kehilangan nyawa hari ini. Hawa disekitarku masih sama, seperti ada yang mengikuti kami. Setelah ku pikir – pikir, energi ini mengikuti kami mulai dari gua jepang. Apakah ada makhluk gaib dari gua jepang mengikuti kami atau tidak, tapi aku yakin, aku menyadarinya setelah kami dari gua jepang. Aku sangat penasaran akan sosok yang menarik Alan ke air tadi dan aku bertanya pada Bagas dan Nadim.
“ Gas, Dim, tadi sosok yang narik Alan kayak gimana bentuknya? “ tanyaku penasaran.
“ Cowo gitu Den, ada 3 orang, tapi yang keluar dari permukaan airnya cuma tangannya aja. “ jawab Bagas.
“ Terus pakai baju adat juga Den. “ penjelasan Nadim.
“ Pakai baju adat? “ tanya ku lagi memastikan.
“ Iya bener pakai baju adat warna hitam. “ jawab Bagas.
“ Udah ah ga usah dibahas, ga konsen nih gue nyetir, jadi kebayang – bayang “ ucap Nadim ketakutan.
Perjalanan menuju restoran kali ini Nadim yang membawa mobil dan disebelahnya Bagas. Aku, Dana, dan Alan duduk dibaris tengah.
Sudah hampir sejam perjalanan kami, akhirnya restoran yang ingin kami kunjungi hampir sampai. Kami sangat lapar, kehabisan tenaga karena kejadian tadi. Saat kami sampai, kami langsung memarkirkan mobil kami dan membangunkan Alan dari tidurnya. Kami turun dari mobil dan melihat suasana restoran ini sangat ramai, direstoran ini menyewa pemain – pemain musik tradisional yang mengalunkan suara yang khas. Restoran ini penuh dengan pengunjung, akhirnya kami menunggu giliran kami dipanggil. Sembari kami menunggu dipanggil, kami berbincang – bincang agar tidak bosan.
Nomor antrian kami akhirnya dipanggil setelah menunggu sekitar 20 menit. Seorang pelayan mengantarkan kami ke meja yang akan kami tempati, setelah kami menempati meja, kami juga diberi kan menu makanan restoran ini.
“ Silahkan Mas ini menu nya, nanti kalau sudah menulis pesanan bisa panggil saya ya. “ ucap seorang pelayan tersebut sambil memberikan menu makanan.
“ Baik Mba terimakasih. “ Jawab Dana.
Kami langsung memesan makanan yang ingin kami makan. Pesan makanan ini kami isi masing – masing bergantian. Setelah memesan makanan, Dana menuju meja kasir untuk menyerahkan menu dan pesanan kami dan langsung kembali ke meja. Kami sangat lapar karena kehabisan tenaga.
“ Guys… gue mau kasihtau sesuatu. “ Ucap Alan tiba – tiba.
“ Kasihtau apa Lan? “ Tanyaku penasaran.
“ Masalah kejadian yang tadi dipantai. “ Ucap Alan terbata – bata.
“ Iya ada apa Lan? “ Jawab Bagas.
“ Tadi pas di pantai selatan, gue berdiri sambil ngelamun dipinggir pantai, terus dari arah laut gue ngeliat orang jalan diatas permukaan air itu, persis kayak yang lo bilang Gas,Dim. Ada 3 orang pakai baju adat, karena gue kaget liat ada orang bisa berdiri diatas permukaan air, gue langsung spontan dong mau panggil kalian buat kasihtau, pas gue nengok ke arah belakang yang bikin gue bingung kok kosong ga ada warung ataupun kalian. Nah terus gue lihat kedepan lagi, 3 orang itu tiba – tiba berdiri persis didepan gue, pas gue kedipin mata gue, mereka hilang, terus kaki gue ditarik gitu sampai badan gue jatuh, gue di seret ke dalam air, tapi orang – orang itu hilang, Cuma kaki gue aja yang ditarik. Untung gue masih bisa teriak, sampai kalian nolongin gue. “ Penjelasan Alan ketakutan.
“ Loh… lo bisa lihat juga Lan? “ Tanya Bagas.
“ Ga bisa Gas, tapi gue ga tau kenapa tadi liat begitu, gue kan ga peka dan ga bisa lihat makhluk gaib, atau mungkin tadi alam bawah sadar gue aja kali ya karena gue ngelamum. “ Jawab Alan.
“ Tapi kok bisa sama apa yang kayak gue sama Bagas lihat ya? “ Tanya Nadim kebingungan.
“ Gue juga ga tau Dim, jujur aja gue kalo masalah makhluk gaib gitu sebenernya masih skeptis. “ Jawab Alan.
Saat kami sedang berbincang – bincang, datang seorang pelayan mengatarkan makanan dan minuman kami. Kami sudah tidak sabar menyantap makanan ini.
“ Silahkan Mas, ini makanan dan minumannya… selamat menikmati. “ Ucap seorang pelayan sambal menyajikan makanan kami.