Aku bisa tertidur, walaupun sebelum tidur aku terus kepikiran kejadian dikios tadi. Aku khawatir dengan apa yang terjadi dengan kami selama liburan ini. Liburanku ini sejak hari pertama sudah mengalami hal – hal yang tidak mengenakan. Aku selalu diikuti dengan hawa yang membuatku tidak nyaman bisa dibilang makhluk halus. Liburanku saat ini menyenangkan, tetapi juga mencekam.
Sesuatu menarik kaki ku hingga aku turun kebawah, Aku langung terbangun dari tidurku. Aku duduk diatas kasur ku, melihat sekitar, teman – temanku masih tertidur sangat lelap. Rasa kaget dan takut yang aku rasakan saat ini karena aku ditarik kebawah sehingga aku terbangun. Hawa dikamar ini berubah menjadi sangat mencekam, aku yakin ada makhluk gaib disekitarku. Aku melihat jam dinding, sekitar setengah jam lagi sudah adzan subuh, Jika aku tidur lagi sepertinya tanggung, aku memutuskan untuk keluar kamar dan ingin membuat teh hangat agar aku tenang sembari juga menunggu adzan subuh.
Sesampainya aku didapur, aku melihat Mba Yati sedang mencuci piring dan aku langsung menghampirinya.
“ Kok sudah bangun Mba? “ Tanyaku.
“ Eh masih Denis, ngagetin aja. Iya Mas saya kan emang selalu bangun sebelum subuh. “ Jawab Mba Yati dengan ekspresi kagetnya.
“ Hahaha… Jangan ngelamun Mba makanya. “ Jawab ku sambil tertawa.
“ Mas Denis kok sudah bangun jam segini? “ Tanya Mba Yati.
“ Iya aku kebangun, mau bikin teh hangat. “ Jawabku.
“ Duduk aja Mas, biar saya yang buatin teh hangat nya. “ Ucap Mba Yati.
Mba Yati dengan baik hati ingin mebuatkan aku secangkir teh hangat. Aku langsung duduk dikursi dan meja kecil yang ada didapur. Sambil Mba Yati membuatkan aku teh hangat, aku memeriksa handphone ku, ada notifikasi dari Ibuku yang menanyakan kabar ku dan aku langsung membalas pesan nya. Walaupun baru 3 hari aku tidak bertemu Ibu, aku tetap merasa rindu kepada Ibuku.
“ Mas, ini silahkan teh hangat nya. “ Ucap Mba Yati sambil meletakan teh hangat dimeja ku.
“ Terimakasih Mba. Mba, duduk dulu dong sini, temenin aku dulu, ada yang mau aku certain. “ Jawab ku sambil tersenyum dan meminta Mba Yati untuk menemaniku.
Kemudian Mba Yati duduk dikursi depanku. Aku menceritakan semua hal yang terjadi saat tiba disini, mulai dari hari pertama hingga saat kejadian tadi mengapa aku terbangun dari tidurku hari ini. Respon dari Mba Yati adalah terlihat sangat ketakutan, selama dia kerja disini juga sering diperlihatkan oleh makhluk halus dirumah ini, tapi sekalipun dia tidak pernah diganggu sama sekali hanya diperlihatkan saja wujudnya secara tidak sengaja juga dilihat oleh Mba Yati.
“ Saya izin ke kamar dulu ya Mas, Sudah waktunya sholat. “ Izin Mba Yati kepadaku.
“ Loh… sudah adzan ya Mba? “ Tanyaku kebingungan.
“ Sudah Mas, karena asyik ngobrol sampai jadi sampai ga denger adzan subuh ya. Mas kalau ada kejadian lagi certain aja ke saya ya, daripada dipendam sendiri jadi ketakutan juga. “ Ucap Mba Yati.
“ Siap Mba… Terimakasih udah mau nemenin sama udah dibikin teh hangat ya Mba. “ Ucapku berterimakasih.
Suara adzan subuh sudah berlalu, karena asyik mengobrol sampai aku tidak sadar sudah adzan. Aku langsung menuju kamar untuk membangunkan teman – teman ku. Sesampainya dikamar, aku langsung membangunkan mereka satu persatu dan mereka pun bangun. Kami bergantian ke kamar mandi untuk mengambil wudhu langsung menuju ruang keluarga, dan langsung sholat berjamaah. Selesai kami sholat, kami menuju kamar lagi untuk melanjutkan tidur mereka. Seperti biasa, aku tidak melanjutkan tidurku tetapi aku ganti baju olahraga karena aku ingin lari pagi. Aku keluar kamar dan langsung menuju kamar Yudhis. Saat aku mebuka kamarnya, Yudhis sedang tiduran sambil memegang handphone nya, aku mengajak dia untuk orahraga pagi dan dia juga ingin ikut olahraga lari pagi denganku.
Selesai kami olahraga, kami langsung pulang kerumah Nenek. Aku dan Yudhis sepakat bahwa selama liburan ini, Aku dan Yudhis harus olahraga lari pagi setiap selesai sholat subuh. Yudhis kembali ke kamarnya dan aku langsung ke kamar yang aku tempati bersama teman – temanku. Mereka masih tertidur saat aku masuk kamar, aku langsung membangunkan mereka untuk bersiap – siap karena hari ini kami akan pergi ke Kopi Pinus yang berada diatas bukit dan area hutan pinus.
Selesai kami siap – siap, kami keluar kamar dan langsung menuju meja makan. Bunda sudah menunggu kami dimeja makan untuk sarapan bersama. Menu sarapan hari ini sangat enak, Bunda memasakan kami tempe mendoan dan gudeg khas Bunda. Kami sangat lahap memakan masakan Bunda. Selesai kami makan, kami langsung membawa piring kami ke dapur dan mebersihkannya. Kami langsung pamit ke Bunda untuk pergi setelah membersihkan piring kami. Bunda mengantar kami sampai kedepan gerbang untuk melihat kepergian kami.
Perjalanan ini, aku yang mengemudikan mobil, Bagas yang duduk disebelahku, sedangkan yang lain duduk dibaris kedua, dan baris paling belakang dikosongkan. Aku menceritakan kejadian tadi pagi yang aku alami kepada teman – teman ku. Mereka terlihat sangat takut setelah mendengarkan kejadian tadi pagi yang aku alami, terutama Dana dan Alan, walaupun mereka tidak peka dan tidak bisa melihat makhluk gaib, tetapi mereka sangat penakut.
Waktu sudah berjalan kurang lebih 2 jam, menurut maps di handphone, sampai di Kopi Pinus 8 menit lagi. Nadim, Dana dan Alan tertidur lelap, sedangkan Bagas menemani dan membantuku mengarahkan jalan menggunakan maps di handphone nya. Perjalanan ini kami ditemani dengan cuaca yang dingin dan hujan yang deras, walaupun deras aku masih bisa melihat jalanan.