“Dia datang lagi, sama seperti biasanya dengan wajah yang penuh luka” gumam Indah dalam hatinya.
Indah memejamkan matanya dengan tubuh yang terbentang di kasur.
Nafasnya terdengar begitu berat. Sementara, pikirannya terus di penuhi tentang Akbar.
Fakta keberadaan akbar di tempatnya saat ini, benar-benar membuat Indah senang. Tapi, perasaan gelisah juga sangat mengganggunya.
***
Akbar terdiam di tempatnya, beberapa detik kemudian terlihat ia melepas kemeja putih yang dipakainya begitu pun dengan celana hitam yang sudah tergantung di bebangkuan kafe.
Hanya kaos singlet berwarna putih juga celana pendek selutut yang terpasang di tubuhnya.
Tubuhnya ia rebahkan ke tembok, Dengan kepala yang ia dongakkan ke atas.
Indah memperhatikannya, dari balik layar CCTV miliknya.
“Benar, kamu masih disini kan bar?” tanyanya.
“Kamu ngga bakal pergi lagi kan?” ucap Indah, memecahkan keheningan.
Ia terus berbicara seolah-olah Akbar bisa mendengarnya.
Akbar bergerak merogoh ponsel dari saku celananya.
Apa yang di lakukan Akbar membuat Indah mengernyitkan dahinya.
Tak lama setelahnya, terlihat ia menempelkan ponsel di telinganya.
Indah masih memperhatikannya.
“Dia siapa?” ujar Indah kembali bertanya.
“Kamu bicara sama siapa bar?” tanya Indah, khawatir.
Akbar bergerak, tangan kanannya terlihat menekan ke arah meja.
Brakk
Ia melayangkan kepalan tangannya.
Indah tersentak, lalu berdiri.
Tangan kanan Akbar terangkat, memijat kepalanya yang terasa pusing.
“Are you okay?” tanya Indah dengan suara rendah.
Akbar menurunkan tubuhnya, ia duduk di lantai.
Kemudian kepalanya terlihat menunduk.
####
“Bagaimana?” tanya Shakti.
Baron melangkahkan kakinya satu langkah mendekat ke arah shakti.
“Untuk barang-barang pak Akbar semua sudah di kirim ke negara tujuan.”
“Sementara, pak Akbar. Saya masih belum tahu keberadaannya dimana”
“Sejak kemarin dia terus berpergian dari satu tempat ke tempat lainnya”
Shakti menatap tajam ke arah Baron.
Baron menunduk.
“Cari tahu keberadaannya. Pastikan, ia pergi sebelum acara hari minggu nanti” ujar Shakti memberi perintah.