Semesta

MiiraR
Chapter #50

...

15 Juli 2015

14.45 Wita. 

Bali, pecatu village

Akbar masih menatap layar laptop miliknya, di sampingnya terlihat beberapa buku yang terbuka. Matanya membuka lebar membaca setiap kata dari laporan yang Vincent kirimkan untuknya. 

Tangannya bergerak mengambil sebuah bolpoin, lalu mencatat beberapa hal yang penting untuknya. 

Sejak sampai di villa, tak ada waktu untuknya beristirahat. Masih banyak hal yang harus akbar lakukan. Termasuk dengan kecelakaan yang menimpa Ravi beberapa tahun lalu benar-benar sangat mengganggunya. 

Beberapa hari lalu, iia pergi ke lapas untuk menemui pelaku yang menabrak motor Ravi. Apa yang pelaku itu bicarakan jauh berbeda dengan apa yang ia dengar dari Indra. Hal itu, membuat ia semakin tak mengerti dengan apa yang terjadi enam tahun lalu. 

###

12 Juli 2015

21.00 wib

Bandung

Refleksi bayangan Akbar terlihat di jendela kafe. Kakinya terlihat menyilang dengan jari tangan yang tak berhenti mengetuk-ngetuk meja, kepalanya masih menunduk. 

Seseorang berjalan menghampirinya. 

Beberapa detik setelahnya terdengar suara dari decitan kursi yang menggeser. 

Akbar menengadahkan kepalanya, melihat ke seseorang yang tengah duduk di hadapannya. 

Indra. Laki-laki itu masih mengenakan jas dengan membawa tas kantor miliknya. Ia menunggingkan senyumnya. 

Berbeda dengan Akbar yang memasang wajah datarnya. 

“Cepetan” ucap Akbar memberi perintah. 

Indra mengangguk dengan cepat. Lengannya berusaha mengeluarkan sebuah amplop dari tas miliknya. Lalu, meletakkannya di meja. 

Tak berlangsung lama, tangan Akbar bergegas meraih amplop yang Indra serahkan. 

Tangannya bergerak memutar benang yang mengunci ujung amplop. 

Selanjutnya, ia mulai mengeluarkan beberapa lembar kertas dari dalam amplop. Meletakkannya di meja, dengan cepat jari tangannya bergerak menggeser beberapa lembar kertas agar terlihat lebih jelas. 

Gambarnya begitu jelas, beberapa sketsa gambar nampak di kertas-kertas itu. 

Akbar menggerakkan bola matanya menatap tajam ke arah Indra. 

“Lo yakin, sama semua ini?” tanya Akbar Memperjelas. 

Indra mengangguk dengan yakin. 

“Ini gambar orang yang ngehampirin Ravi” ujar Indra sambil mengacungkan gambar seorang pria yang mengenakan helm. 

Akbar memperhatikannya dengan seksama. 

“Ini, gambar mobil yang nabrak Ravi” lanjutnya sambil menunjukan sebuah gambar mobil ferarri California. 

Akbar mengernyitkan dahinya. 

“Dan ini, orang yang nabrak Ravi” ujarnya lagi sambil menunjuk salah satu gambar yang menunjukkan tubuh seorang pria dengan tubuh gemuknya. 

***

13 Juli 2015

13.00 Wib

Lapas

Akbar melangkahkan kakinya menuju pintu lapas. Seseorang berjalan di depannya dengan tubuh yang memakai seragam polisi. 

“Tunggu disini” ujar sipir kepada Akbar. 

Lihat selengkapnya