Seminggu 7 Hari

Fahmi Poetra
Chapter #1

#1 Sayur Kaktus

“Berapa lama lagi kau akan menunggu? Usiamu sudah menginjak 29 tahun, kau sudah dewasa, tampan, cerdas, baik, mungkin gadis di desa ini tidak akan menolak jika kau melamarnya.”

Laki-laki itu hanya tersenyum, jemari tangannya sibuk merawat bunga kaktus yang sengaja ia tanam membentuk setengah lingkaran di pinggiran rumah. Bunga itu berbaris rapi, tumbuh di atas pot-pot kecil. Sudah banyak yang menawarkan untuk membeli jenis kaktus hias itu tapi ia selalu menolak, meminta maaf karena baginya merawat tanaman hias ini bukan sekedar peluang bisnis untuk menambah pundi-pundi pendapatan melainkan sebagai wujud dari kata hati yang tersembunyi.

Ia begitu tertarik dengan jenis tanaman ini, tertarik bukan hanya untuk menjaga dan merawatnya saja tapi lebih tepatnya terpikat pada kisah yang dibawa, nasehat perempuan-perempuan yang selalu abadi dalam hatinya.

“Entah nih sih Abang. Setiap ditanya pacar gak punya katanya nunggu kakak kaktus. Siapa kakak kaktus itu Nek?”

Bocah laki-laki itu ikut menyambung percakapan, berbeda dengan anak-anak yang lain yang suka berlarian diluar rumah, bermain apa saja yang bisa membuat mereka senang. Dia justru lebih senang duduk sendiri melihat mereka bermain, ia lebih tertarik dengan apa yang dikerjakan orang dewasa.

Nenek tersenyum. “Kakak kaktus itu hanya ada di dalam cerita dongeng. Kamu kan tahu abangmu suka bercerita jadi koleksi dongengnya banyak. Sudah main dulu sana, biar nenek yang cari tahu siapa Kakak Kaktus itu? kalau tidak ada Kakak Kaktus, Kakak Mawar pun jadilah.”

Bocah laki-laki itu manyun sebelum melangkah menjauh. Nenek tersenyum simpul menatapnya dengan langkah terpaksa. Sekarang tinggalah mereka berdua di taman kecil itu, tak akan ada lagi yang mengganggu atau memotong pembicaraan mereka. “Kau masih berharap dia kembali ya?” Nenek kembali bertanya dengan nada serius.

Lihat selengkapnya