SEMUA AKU DIRAYAKAN

Ivara
Chapter #3

BAB 3 : LANGIT PULANG

Aku tidak tahu sejak kapan aku berhenti menunggu, dan mulai mengizinkan semuanya berjalan sebagaimana mestinya. Mungkin saat aku menyadari bahwa cinta tidak selalu harus berada di samping, kadang ia cukup dengan tetap berdoa agar kamu baik-baik saja. Aku tidak lagi menuntut semesta untuk mempertemukan kita di setiap sudut waktu, aku hanya ingin kamu menemukan tempat yang membuatmu utuh—meski itu bukan di sisiku.

Kau tahu, ada banyak hal yang tidak pernah kukatakan, bukan karena takut, tapi karena tak semua perasaan butuh nama. Ada yang lebih indah bila dibiarkan menggantung di udara, menjadi lembut seperti kabut pagi yang menyapa tanpa suara. Begitulah aku mencintaimu: tidak keras, tidak tergesa, tapi setia dalam diam.

Dulu aku berpikir cinta adalah tentang datang dan tinggal. Tapi sekarang aku mengerti, bahwa cinta yang paling tulus justru adalah yang berani pergi tanpa membakar apa pun. Yang meninggalkan dengan tenang, tanpa perlu alasan, tanpa dendam, hanya karena tahu waktu sudah selesai menulis bagian itu.

Kamu, dengan segala caramu yang lembut tapi kuat, mengajarkanku bahwa seseorang bisa saja hancur tapi tetap memilih tersenyum. Bahwa luka tidak selalu berarti kalah, dan bahwa menang kadang berarti menerima. Aku melihatmu menanggung dunia dengan bahu yang kecil, tapi matamu selalu menolak menyerah. Di sanalah aku belajar arti keteguhan yang tidak berisik.

Aku tidak ingin menjadi siapa pun yang menahannya. Aku hanya ingin menjadi seseorang yang pernah membuatmu merasa sedikit lebih ringan, meski hanya sekejap. Cinta tidak pernah meminta balas, karena balasannya sudah ada di setiap hembusan napas yang kita kirimkan pada langit yang sama.

Lihat selengkapnya