SENANDIKA

Kai
Chapter #2

Chapter 2 : Dia Cowok Rese

Saat itu Shinta tengah membaca buku sambil mendengarkan musik menggunakan earphone. Dia begitu menikmati momen santai itu saat istirahat, seperti biasanya dia membaca buku novel tentang percintaan. Pada kesempatan kali ini dia membaca novel yang baru saja dia beli beberapa hari yang lalu. Dia melanjutkan bagian yang sebelumnya sudah dia baca di rumah, yaitu bagian ketika sang putra mahkota bertemu dengan gadis desa yang cantik, sang putra mahkota jatuh hati pada pandangan pertama. Shinta begitu bersemangat ketika manik matanya bergeser mengikuti perubahan kata demi kata, dia tersenyum tanpa sadar, dan sesekali melirik ke sekitar untuk mengetahui apakah ada diantara temannya yang melihat dia senyum-senyum sendirian.

Shinta memang mempunyai hobi membaca novel dan menonton drama. Sudah terhitung puluhan novel dan drama yang dia baca dan tonton. Terhitung mulai usianya yang menginjak 12 tahun, ketika dia mulai mengalami yang namanya menstruasi. Dia memiliki ketertarikan dengan lawan jenis dan suka mengikuti perkembangan idola yang dia kagumi di drama-drama.

Shinta bisa dikatakan maniak dalam hal percintaan. Dia begitu ingin mengalami masa-masa yang indah seperti yang ada di novel-novel dan drama. Sering kali dia ingin menjadi seorang putri kerajaan ketika dia selesai menonton drama bersetting pada masa zaman dahulu, salah satunya seperti kisah cinta putri kerajaan dengan pria tak bernama. Pernah juga dia tiba-tiba bertingkah seperti anak culun ketika pergi ke sekolah saat pertama kali masuk, berharap bahwa dia bertemu dengan seorang senior tampan, atau badboy yang tiba-tiba menyukainya.

Sebenarnya itu fine-fine aja kalau Shinta tidak melakukan sesuatu yang berlebihan. Namun, karena dia melakukan suatu kesalahan saat melakukan itu, dia berakhir menjadi bulan-bulanan di sekolah saat itu. Kejadiannya itu terjadi jauh dulu, saat pertama kali Shinta masih ospek sekolah. Dia dengan sengaja menabrakkan diri ke kakak tingkat yang tampan dan terkenal bad boy di sekolahannya.

Namun, bukannya dia mendapatkan berkah ditolong ketika jatuh oleh kakak tingkat itu, dia malah kena sembur oleh pacar dari kaka tingkat itu. Beberapa bulan dia terus dibully oleh geng kakak kelas itu, sampai pada akhirnya Shinta menyerah untuk menyamar. Dia pun suatu ketika ada kesempatan menampar dan menghajar kakak kelas cewek itu dengan brutal, begitu juga dengan antek-anteknya. Belum tau saja mereka kalau Shinta ini jago karate. Cewek-cewek itu pun akhirnya kapok dan tidak berani terang-terangan berurusan lagi dengan Shinta.

Semenjak itulah Shinta berhenti melakukan hal konyol dan meratapi dirinya akan kebodohan yang tidak penting. Dia kembali merubah penampilannya menjadi apa adanya. Shinta telah sadar, dia terlalu menghayal bisa mengalami kehidupan indah, yang sama seperti yang ada di novel-novel. Yang mana masa-masa sekolah yang penuh warna, penuh dengan konflik percintaan, dan masa-masa ketika bertengkar dengan sesama teman karena memperebutkan cowok yang sama.

Lihat selengkapnya