Roma berteriak keras memanggil sang adik dari arah kamarnya, membuat wanita yang tengah menyantap makanannya itu sontak tersedak karena menahan tawa. Saat ini Shinta berada di meja makan bersama ayah dan ibunya, dia benar-benar tidak bisa berhenti cekikikan karena puas mengerjai kakaknya itu.
"Kenapa lagi itu anak?" Sang ayah yang mendengar suara putranya itu bertanya kepada sang istri.
Berbicara tentang ayahnya Shinta ini, namanya adalah Saputra. Seorang pria cukup mapan yang memiliki pekerjaan sebagai seorang kepala keuangan di perusahaan ternama di kota itu, nama perusahaannya Trinity. Pria ini sangat menyayangi sang istri, hanya saja semenjak penyakit kronis yang diderita sang istri membuatnya sedikit frustasi. Nama ibu Shinta itu sendiri adalah Yasmin. Wanita yang lahir dan dibesarkan di lingkungan kurang berada, membuat dirinya selalu mengajarkan kepada anak-anaknya untuk selalu hidup hemat.
"Shinta, pasti kamu jahilin kakakmu lagi ya?" Sang ibu melemparkan tatapan skeptis kepada anaknya itu, dengan maksud meminta penjelasan tentang kegaduhan putranya barusan. "Kalian ini ya, sudah pada besar tapi masih aja berantem terus. Mama masih hidup aja kalian berantem kaya gini, gimana nanti kalau mama udah ga ada?"
"Ibu ini ngomong apa sih? Jangan yang engga-engga deh." Shinta berubah murung, kemudian mengambil sesuap makanan ke dalam mulutnya. "Yah, tuh Ibu bilangin dari kemarin ngomongnya begitu terus."