Keira yang masih berumur sebelas tahun mulai merengek, anak kecil mana yang tidak merengek kepada Ibunya saat melihat manisan buah di pajang berjejer, berkilauan diterpa cahaya matahari siang hingga mengundang setiap mata untuk melihat. Di bawah teriknya sinar matahari yang terasa membakar tenggorokan, dan mata yang masih setengah terpejam karena mengantuk. Buah- buahan yang segar itu terlihat sangat mengundang.
“ Jangan Ra. Ingat Mama ajarin apa kepada kamu ?” Tiara menggandeng erat tangan Keira, tidak membiarkan dia terlepas dan sembarangan jajan di pelataran parkir rumah makan itu, yang di penuhi kios- kios kecil dan gerobak kaki lima.
Seorang pedagang kaki lima mencoba mengiming- imingi Keira dengan mengibaskan sebuah gula- gula berbentuk ayam jago yang dibentuk dari gula Jawa, Keira bergeming. Dia tahu bahwa dia tidak memiliki peluang untuk menikmati gula maupun permen.
Banyak teman- teman seusianya yang gigi depannya ompong, aus digerogoti manisan gula yang melekat di gigi. Hal semacam itu tidak akan pernah terjadi kepada Keira. Gigi Keira layak untuk menjadi bintang iklan pepsodent karena sejak kecil tidak pernah menyentuh permen. Atau segala macam makanan manis yang biasa menjadi makanan favorit anak kecil.
Sejak kekebalan tubuhnya berkhianat.
Enam tahun yang lalu, di sebuah Dokter spesial diabetes, adalah awal dari hidup Keira yang tak dapat menjauh dari jarum suntik. Dokter menyebutnya sebagai auto imun. Kekebalan tubuh yang salah mendeteksi penyakit di dalam tubuh. Hingga tubuh Keira berhenti memproduksi cairan insulin yang berfungsi untuk mengubah karbohidrat menjadi energi.
Setiap asupan karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh secara otomatis menaikkan gula darah Keira hingga jauh melebihi ambang batas normal yang di perbolehkan. Setiap makanan yang di makan, harus di ukur karbohidratnya, dan di seimbangkan dengan cairan insulin yang akan disuntikkan ke dalam perut setelah selesai makan. Agar gula darah di dalam tubuh Keira kembali ke batasan normal.
Jarum suntik khusus itu telah dibuat garis- garis yang menentukan dosis insulin yang harus disuntikkan untuk menetralisir karbohidrat makanan yang masuk ke dalam tubuh Keira. Bertahun- tahun hidup bersahabat dengan insulin dan jarum suntik, Keira bahkan telah hapal, berapa garis suntikan yang dia butuhkan setelah memakan satu mangkuk nasi. Berapa yang dia butuhkan setelah makan satu mangkuk bakmi. Atau satu bungkus indomie, atau satu rangkap roti.
Jarum suntik, cairan insulin, dan Tiara, adalah nyawa Keira.