Senandung Angin

rudy
Chapter #5

Bab 4 Dua Tikungan

 

Rencana untuk menetap sementara di kosan ternyata memanjang. Sudah tiga tahun dan mereka masih tinggal di sana. Dan belum ada rencana untuk pindah ke sebuah tempat baru.

 

Tiga tahun yang telah berlalu, yang Keira ketahui mengenai kota Jakarta hanyalah sepanjang jalan antara kosan dengan sekolah. Kota yang termasuk dalam dua puluh kota terbesar di dunia itu bagi Keira hanya seluas dua RT, di jalan yang panjangnya hanya dua tikungan.

 

Dia hapal setiap bata di trotoar yang patah dan mencuat ke atas akibat memuai. Setiap titik di mana air akan menggenang agak lama jika ada hujan. Pedagang apa yang mangkal di pohon sebelah mana, jam berapa trotoar mulai penuh dengan warung tenda, hingga warna kucing liar di tiap- tiap wilayahnya masing- masing.

 

Sepanjang jalan dari kosan menuju sekolah, dia akan melalui delapan tempat kost, dua mini market, satu apotik tempat mereka biasa membeli insulin, dua rumah makan padang, dua warteg, dua restoran chinese food, dan empat kedai bakmi. Sepanjang jalan antara sekolah dan kosan yang hanya dua tikungan itu menjadi dunianya selama bertahun- tahun.

 

 

Tiara duduk termenung di depan meja kerjanya. Tumpukan nota berwarna kuning dan merah menggunung di depannya. Matanya terasa buram dan berbayang setelah seharian membaca angka dan tulisan di atas nota yang kadang sangat tipis dan kecil, kemudian memindahkan data itu ke dalam komputer, menatap layar monitor yang semakin lama semakin terasa perih di mata.

 

Lihat selengkapnya