Senandung Angin

rudy
Chapter #10

Bab 9 Singkirkan

 

Jauh di belakang mereka, keempat pemain Band Black Hole yang berpapasan dengan mereka saling melihat, tersenyum sinis.

 

“ Masih di sini aja mereka.” Ujar seorang pemuda dengan model rambut yang ada ekor tikus di belakangnya.

 

“ Iya, padahal tiap kali main sepi. Gio, lu bilang aja sama Pak Hadi, jam sore sekalian buat kita. Ngapain juga Kafe Indoor pake dua Band. Yang satunya cacat gitu, gak ada nilai tambahnya.” Satu- satunya perempuan di Band itu berceloteh.

 

“ Iya, Gio, lu minta aja sama Pak Hadi. Lumayan kalo kita bisa dapat tambahan tampil beberapa jam.” Temannya mengamini.

    

Pria yang berjalan paling depan, berambut jabrik dan dicat berwarna pirang berhenti berjalan, kemudian berbalik badan dan memperhatikan teman- temannya. Dia berpikir beberapa saat.

 

“ Bisa aja sih gue ngomong sama Pak Hadi. Kemungkinan besar dia setuju, tapi kalian jangan sampai ada yang gak bisa datang kalau kita di kasih jadwal dari sore.”

 

Serentak semuanya mengiyakan.

 

Suasana Kafe Indoor masih sunyi ketika mereka berempat berjalan membelah ruangan, lurus menuju lorong yang terletak di belakang Bar. Menuju sebuah pintu kecil yang bertuliskan ‘Manajer Operasional’.

Lihat selengkapnya