Senandung Angin

rudy
Chapter #28

Bab 27 Menggapai Langit

Sudah lewat tengah malam. Pohon mahoni yang tumbuh lebat tepat di depan pintu kamar menutupi pandangan mata ke langit. Biasanya Keira sering menggerutu mengenai pohon ini, karena menutupi angin yang bertiup sehingga dia sering kepanasan saat duduk menjahit di depan kamar.

 

Namun tidak untuk malam ini. Bahkan dahan kering yang jatuh mengenai kepalanya terasa bagaikan belaian alam. Tak selembarpun daun yang bergoyang tertiup angin, namun Keira merasakan kesejukan yang luar biasa. Bahkan batang pohon yang hitam meranggas terlihat indah di mata.

 

Masih terasa bagaikan mimpi baginya. Gemuruh sorak sorai itu masih terdengar di dalam hatinya, membuat seluruh tubuhnya bergetar oleh sebuah aliran energi yang secara ajaib menyalakan seluruh sel di dalam tubuhnya hingga terang benderang.

 

Masih sulit baginya untuk mempercayai, hingga saat dia kembali berjalan melewati tirai hitam, dan berjalan membelah aula ruang tunggu para peserta audisi, di sanapun semua orang berdiri dan meneriakkan namanya. Dia, yang namanya tak pernah disebut saat di sekolah.

 

Dia melihat ke dalam kamar, dengan tersenyum dia melihat Mei telah pulas tertidur di atas ranjangnya. Teman rasa saudara yang ikut menangis bahagia bersamanya, yang selama perjalanan pulang ikut bersorak bersamanya.

 

Keira menghela napas panjang. Dalam hati ia berjanji, ketiga temannya ini, anggota Band Caravan, akan menjadi orang- orang yang paling ia hormati dan hargai setelah Ibunya. Tanpa mereka Keira masih berusaha menggapai mimpi dengan menjahit kancing.

 

Dia duduk dan tersenyum seorang diri di depan kamarnya, masih sulit untuk tidur. Semangatnya terbakar, gairah untuk segera menghadapi babak selanjutnya di kompetisi ini terasa membara di dalam hati, dia merasakan kepercayaan dirinya meroket tinggi, entah berapa ratus kali lipat.

 

Dia tersenyum dan sedikit tertawa. Bahkan pikiran mengenai sekolah tidak dapat membuatnya berhenti tersenyum.

 

Keira belum sadar, dia bukan hanya mengejutkan penonton di dalam gedung. Saat dia duduk tersenyum seorang diri di depan pintu kamarnya, seluruh tanah air sedang gempar oleh berita mengenai seorang remaja yang sukses menaklukkan lagu Whitney Houston (alm).

 

Bertahun- tahun hidup tanpa televisi, dia tidak tahu bahwa kompetisi ini di siarkan secara nasional. Dan sekarang, seluruh stasiun berita di tanah air telah menyiarkan cuplikan saat dia bernyanyi di atas panggung, berulang- berulang mereka menyiarkannya.

 

 

Hanya butuh satu hari bagi Keira untuk mengerti, bahwa hidupnya telah berubah untuk selama- lamanya.

Lihat selengkapnya