Perjalanan menuju desa Arka ternyata lebih jauh dan melelahkan dari yang Senja bayangkan. Ia harus melewati hutan yang lebat, menyeberangi sungai yang deras, dan mendaki bukit-bukit yang terjal. Namun, pemandangan alam yang indah di sepanjang jalan membuatnya takjub dan melupakan rasa lelahnya.
Selama perjalanan, Senja bertemu dengan berbagai macam orang. Ada petani yang ramah menawarkan tumpangan dengan gerobaknya, pedagang yang bercerita tentang barang dagangannya, dan anak-anak yang riang bermain di tepi sungai. Setiap pertemuan memberikan pengalaman dan pelajaran baru bagi Senja.
Di suatu malam, Senja terpaksa bermalam di dalam hutan karena hari sudah terlalu gelap untuk melanjutkan perjalanan. Ia membuat api unggun kecil untuk menghangatkan diri dan mengusir binatang buas. Rasa takut sempat menghantuinya, namun ia berusaha untuk tetap tenang dan mengingat pesan-pesan bijak dari pengembara tua.
Saat fajar menyingsing, Senja melanjutkan perjalanannya dengan semangat baru. Ia merasa semakin dekat dengan tujuannya. Setelah beberapa hari berjalan kaki, akhirnya Senja melihat dari kejauhan hamparan sawah hijau dan rumah-rumah penduduk yang menandakan bahwa ia telah tiba di desa Arka.