Perpustakaan kerajaan adalah tempat yang luar biasa bagi Senja. Ia merasa seperti berada di surga buku. Rak-rak tinggi menjulang hingga langit-langit, dipenuhi dengan berbagai macam buku tentang sejarah, filsafat, ilmu pengetahuan alam, seni, dan sastra.
Senja menghabiskan sebagian besar waktunya di perpustakaan. Ia membaca berbagai macam buku denganAntusiasme, menyerap setiap pengetahuan baru yang ia temukan. Ia merasa seperti menemukan dirinya yang sebenarnya di tengah-tengah buku-buku ini.
Kepala perpustakaan, seorang pria tua yang bijaksana bernama Paman Arya, menyambut Senja dengan hangat. Ia terkesan dengan semangat belajar Senja dan membimbingnya dalam memilih buku-buku yang sesuai dengan minatnya. Paman Arya melihat potensi besar dalam diri Senja dan dengan senang hati berbagi pengetahuannya.
Senja juga bertemu dengan para pelajar dan cendekiawan lain di perpustakaan. Mereka sering berdiskusi tentang berbagai topik yang menarik dan saling bertukar ide. Senja merasa senang bisa menjadi bagian dari komunitas intelektual ini.
Di sisi lain, Arka juga mulai menikmati kehidupannya di bengkel kerja istana. Ia belajar dari para pengrajin ukir kayu yang berpengalaman dan mengembangkan keterampilannya dengan pesat. Hasil karyanya semakin indah dan detail, dan ia mulai mendapatkan pengakuan dari para petinggi istana.
Senja dan Arka sering bertemu di waktu luang mereka. Mereka saling bercerita tentang pengalaman dan pelajaran yang mereka dapatkan di istana. Mereka saling menguatkan dan mengingatkan untuk tidak melupakan impian mereka.