Blurb
Ada tempat di mana waktu tak lagi berjalan, hanya gema langkah yang tersisa.
Orang-orang menyebutnya Sengkeran—tanah yang menolak dilupakan, tempat setiap doa menagih balas.
Di sana, cinta tak lagi suci. Ia menunggu. . . bersama sesuatu yang tak punya nama.