Tak disangka, ada Jessica dan Daren lewat. Jessica menatap Farel dan Aurel tak suka, ia muak mengapa harus bertemu Farel dan Aurel disaat yang tidak tepat. Farel menatap Jessica dengan tatapan yang bermakna, namun Jessica segera membuang muka agar tidak dipandang oleh Farel.
"Lo nggak papa kan?" ucap Daren dengan menatap Jessica. Jessica hanya mengangguk pelan.
Kini mereka sudah sampai di rumah Jessica, Kinara kaget melihat kaki Jessica yang memar kemerahan. Jessica dan Daren duduk di sofa ruang tamu, begitu juga dengan Kinara.
"Loh ini kenapa?" ucap Kinara dengan kebingungan.
"Tadi Jessica jatuh tan, maafin Daren ya nggak bisa jaga Jessica," ucap Daren dengan menatap Kinara.
"Oh gitu, nggak apa-apa kok Ren. Yaudah tante ambil minum dulu ya."
Jessica menatap luka yang ada di kakinya, ia tidak pernah menyangka jika luka itu disebabkan oleh orang yang sangat dicintainya. Daren menatap Jessica sedih, Daren berpikir mengapa perempuan sebaik Jessica disakiti oleh lelaki yang tidak mempunyai hati itu?
"Udah nggak usah ingat-ingat lagi," ucap Daren dengan tersenyum.
"Makasih ya Ren, lo selalu ada buat gue," ucap Jessica singkat.
"Iya, gue akan selalu ada disamping lo selamanya. Yaudah gue pulang dulu ya, titip salam buat tante," ucap Daren lalu pergi dari rumah Jessica.
Jessica bingung, apakah ia harus move on dari Farel? Ia bingung karena tidak enak untuk menyakiti hati lelaki sebaik Daren. Entahlah, Jessica masih bingung memikirkannya.
Farel sedang menatap bintang dari balkon kamarnya, kedua sahabatnya yaitu Niko dan Firman bingung melihat sikap Farel. Farel masih memikirkan tentang Jessica, apakah setelah ini dirinya bisa kembali seperti dulu?
***
Hari ini Jessica berangkat ke sekolah bersama Daren dan Citra. Jessica menuruni tangga agar sampai di meja makan, disana sudah ada Daren dan Citra.
"Makan dulu ya," ucap Kinara dengan tersenyum. Mereka pun makan bersama.
Di dalam mobil, Jessica masih diam dan menatap pemandangan sekitar. Citra pun paham, pasti ini semua gara-gara Farel, dan Daren pun hanya menatap Jessica yang melamun itu. Tak lama kemudian, mereka telah sampai di sekolah.
Jessica berjalan menuju kelasnya sendirian, karena Citra ada piket ekstrakulikulernya. Di tengah kooridor, Jessica tidak sengaja bertemu dengan Farel. Farel pun memegang tangan Jessica agar tidak pergi.
"Lepasin Rel," ucap Jessica dengan menatap Farel. Farel pun melepaskan tangannya.
"Maafin gue, gue nggak bermaksud. Gue masih sayang sama lo Jes," ucap Farel dengan menatap Jessica. Jessica langsung membuang muka dan berbalik badan.