Pukulan tangan Farel mengenai pipi Jessica, Farel tidak sengaja. Jessica langsung terduduk di lapangan dan memegangi pipinya, Daren membangunkan Jessica.
"Maaf Jes, gue nggak sengaja. Niatnya tadi gue mau mukul Daren," ucap Farel dengan menatap Jessica.
"Maaf? Berapa ribu kata maaf yang pernah lo ucapin ke gue? Tapi nyatanya apa, lo tetep ngulang kesalahan yang sama. Gue benci sama lo Farel," ucap Jessica lalu pergi menuju gerbang sekolah.
"Kalau sampai terjadi apa-apa sama Jessica, lo habis di tangan gue!" ucap Daren lalu menyusul langkah kaki Jessica.
Firman dan Niko melihat Farel yang sedang uring-uringan. Farel benci pada dirinya sendiri, mengapa harus mengenai Jessica sih? Farel pun menyusul langkah Jessica dan Daren.
Jessica terus memegangi pipinya yang merah akibat pukulan Farel tadi. Daren tidak enak kepada Jessica, ia takut terjadi apa-apa dengan Jessica.
"Lo nggak papa? Maafin gue ya, harusnya tadi gue yang kena pukul," ucap Daren dengan menatap Jessica.
"Udah gapapa, santai aja. Emang mungkin udah takdirnya gue kena pukulan Farel," ucap Jessica dengan menatap Daren.
Farel mengikuti mobil Daren sebelum akhirnya mereka sudah sampai di rumah Jessica. Farel memutuskan untuk meminta maaf kepada Jessica walau ditolak.
"Maafin gue Jes," ucap Farel dengan menatap Jessica.
"Mau ngapain lagi kesini?"
"Maafin gue, gue tau mungkin berat buat lo untuk maafin gue. Tapi seengganya gue udah berani minta maaf ke lo langsung," ucap Farel dengan menatap Jessica.
Ya, Jessica sangat rindu tatapan itu. Tatapan yang membuatnya merasa hangat dan nyaman berada disana, namun bagaimana lagi Jessica sudah terlanjur kecewa dengan sikap Farel.
"Gue maafin lo, tapi untuk nerima lo lagi gue butuh waktu," ucap Jessica lalu masuk ke dalam rumahnya.
Meskipun hubungan Farel dan Jessica belum menemukan titik terang, Farel sudah lega karena Jessica mau memaafkannya. Farel akan terus berjuang untuk mendapatkan hati Jessica lagi, dan ia berjanji untuk tidak menyianyiakan Jessica lagi.
"Lo serius udah maafin Farel?" ucap Daren dengan menatap Jessica.
"Iya."
***
Hari ini Jessica berangkat ke sekolah lebih awal karena ada jadwal piket, saat Jessica hendak menuju bangkunya ia kaget melihat ada sebuket bunga mawar indah dan cokelat. Jessica menatap sekitar namun tidak ada orang, ia pun bingung siapa yang menaruhnya.