SENJA

Luthfia Izza Nafara
Chapter #12

KECELAKAAN

“Ke..ce..la..kaan?”

“Iya mbak, dimohon untuk segera ke rumah sakit medika mesra”

“Maaf, tapi saya tidak kenal dengan keluarganya”

“Saya telah menelfon pihak keluarga, namun tidak dijawab”

“Saya segera kesana”

Vina buru-buru bersiap-siap untu pergi kerumah sakit. Ia bahkan lupa untuk berpamitan pada Mika dan Kavin.

Ia juga lupa untuk memesan taksi, jadi ia lari untuk sampai ke pangkalan ojek di depan komplek rumahnya.

“Bang ke rumah sakit medika cepet!”

Sangking buru-burunya, ia hanya membawa handphone dan dompet saja. Tidak seperti biasanya, karena jika ia kekampus ataupun sekedar jalan-jalan, ia pasti membawa tas.

Di perjalanan pergi ke rumah sakit, Vina tak henti-henti memanjatkan doa untuk kekasihnya yang sekarang berada di rumah sakit.

“Ini bang uangnya”

Setelah sampai, Vina langsung bertanya pada suster, dimana ruangan Arkan.

Ia berlari sepanjang koridor rumah sakit, akhirnya ia menemukan ruangan dimana Arkan dirawat.

Belum Vina membuka pintu ruangan Arkan, seorang dokter dan dua orang suster keluar dari ruangan.

“Maaf...pasien belum boleh dijenguk” Ucap dokter.

Vina menganggukkan kepalanya.

“Iya dok, tapi pasien tidak apa-apa kan?” Dokter tersebut diam sebentar.

“Pasien mengalami amnesia atau hilang ingatan”

“Itu terjadi akibat benturan keras di kepala”

“Namun tenang saja, amnesia yang dialami pasien bersifat sementara”

“Tidak permanen”

Awalnya Vina shock saat mengetahui ingatan Arkan hilang, namun ada rasa bersyukur di hati Vina ketika mendengar amnesia yang dialami Arkan bersifat sementara.

“Arkan... apa kamu mengingatku?”

🌥 🌥 🌥 🌥 🌥 🌥 🌥 🌥 🌥 🌥 🌥 🌥 🌥 🌥 🌥 🌥 🌥 🌥 🌥 🌥 🌥 🌥 🌥 🌥 🌥 🌥 🌥

Mommy, ayo buruan!” Ajak Clarissa pada mommynya.

“Kamu duluan aja gih, mommy mau nelfon tante Kirana” Clarissa mengangguk.

Perkataan Anna ada benarnya, Kirana dan Wijaya harus tau bahwa Arkan kecelakaan. Lebih lagi, Kirana dan Wijaya sedang tidak ada di indonesia.

Mereka tengah berada di London bersama Daffin.

Clarissa berlari menuju ruangan Arkan, ia juga khawatir pada Arkan. Walau tidak ada rasa, namun Clarissa masih ada rasa manusiawi.

Namun, langkahnya terhenti saat melihat Vina menangis sambil melihat pintu ruangan Arkan. 

Lihat selengkapnya