“Mom, tante kirana kapan pulang?” Tanya Clarissa.
“Nanti malam nyampe Clar” Jawab Anna.
“Kalau daddy kapan pulangnya mom?” Tanya Clarissa lagi.
“Habis dari Los Angeles daddy harus ke Jepang dulu” Wajah Clarissa menjadi cemberut mendengar Satria harus ke Jepang setelah dari L.A.
Padahal ia merindukan daddynya.
Clarissa kembali melamun, ia memikirkan adiknya yang tadi bertemu dengan Anna.
Namun, ia kembali tersadar karena tak sengaja menangkap jari jemari Arkan bergerak.
“Mom! Mommy! Tangan Arkan gerak” Ucap Clarissa girang.
Anna dengan segera keluar dari ruangan Arkan untuk memanggil dokter.
Dokter pun datang untuk memerikasa kondisi Arkan.
“Pasien telah sadar”
“Tapi ia masih di tahap pemulihan dari amnesia yang dialaminya saat ini”
“Pasien masih butuh istirahat”
“Jadi, tolong menjaga suara agar tidak terlalu keras dan mengganggu istirahat pasien”
“Saya permisi”
Dokter dan suster itu pun keluar.
“Mom.... Arkan.. amnesia?”
Clarissa tak percaya bahwa Arkan amnesia. Apakah kecelakaan yang dialami Arkan sangat parah sehingga menyebabkan Arkan hilang ingatan?
“Clarissa!”
“Nes.. Arkan amnesia” Ujar Clarissa pada Nessa.
Tapi kenapa Nessa tidak terlihat terkejut?
“Terus Arkan sekarang gimana?” Tanya Nessa.
Ia bertanya kondisi Arkan, namun seperti ada yang mengganjal ketika melihat ekspresi wajah Nessa yang biasa biasa saja.
“Dia udah sadar sih, ini gue mau masuk”
“Lah? Daritadi lo diluar nungguin Arkannya?”
“Engga, tadi nunggu Arkan siuman didalem. Tapi pas dokter check kondisi Arkan, gue disuruh keluar”
“Owwhh...yuklah masuk”