40
Fajar pergi cukup jauh dari rumah. Sengaja mampir ke kafe Starbucks, memesan hot caramel macchiato dan panini.
Satu jam kemudian, dia baru kelar membaca e-book di Google Play Book—buku yang sudah dia mulai baca sejak dua hari yang lalu berjudul Tak Masalah Jadi Orang Introver karya Sylvia Leohken.
Setelah menghabiskan camilan dan kopi, dia membeli minuman lagi, Frappuccino green tea creme.
Baru saja duduk di sofa yang sama, ada yang menyapanya.
“Fajar, apa kabar?”
Sapa seseorang. Fajar mengenali wajahnya, tapi lupa namanya.
“ Lupa ya? Aku Dika, kita pernah latihan silat bareng.”
“Ya ampun Kak Dika, lama tak jumpa. Kabarku baik. Apa kabar Kak Dika?” Fajar balik bertanya pada Kak Dika, yang usianya terpaut beberapa tahun di atasnya. Dia senior saat Fajar latihan silat bareng di perguruan yang sama.