Duhhh! Kesal seseorang yang baru saja keluar dari kamarnya sambil melompat-lompat histeris mengambil benda yang membuat kakinya terinjak.
Tak Ingin berkata banyak ia langsung pergi menemui bu nana yang tak lain adalah kerabat dekat ayahnya yang telah merawat keluarga mereka dari dari dulu hingga saat ini.
"Bu nana Ini punya siapa? tanya kak Vandra menyodorkan suatu benda yang tak sengaja ia injak.
Sementara bu nana yang melihat benda tersebut langsung ingat bahwa yang meletakan benda itu di depan kamarnya adalah adiknya sendiri.
Mendengar hal itu langsung membuat vandra berteriak memanggil adiknya yang jahil itu.
"Senja! Awas kamu ya."
Sementara Senja yang tengah asik tidur di kamarnya dengan mendengar earphone miliknya, dengan volume yang tinggi, hingga teriakan dari vandra tak kedengaran di kupingnya.
Merasa tak puas hanya berteriak memanggil Senja yang tak kunjung datang menjawab panggilannya itu vandra pergi ke kamar adiknya dan ingin memarahinya habis-habis an namun sejak awal Senja sudah menyadari senja mengunci balik pintu kamarnya agar tak bisa di omelin oleh abangnya itu.
Vandra mencba membuka pintu kamar adiknya tetapi ia malah balik di kerjai. Tetapi meskipun agak sedikit kesal Vandra mencoba untuk sedikit mengalah.
Setelah kemarin aku tertidur pulas aku kembali membuka mata melihat kanan kiriku masih saja sepi, papa dan mama belum juga bersuara di rumah, yang bersuara hanyalah televisi dari kamar abang vandra.
Beberapa hari aku hanya menetap di rumah saja, tak ke mana-mana juga tak ingin keluar rumah, teman-temanku selalu datang mengajak ku untuk jalan bersama mereka, nonton, shopping, makan, dll tetap saja keinginan hatiku masih ingin sendiri dulu sudah beberapa hari tak masuk sekolah membuat ku juga ingin kembali belajar niatku adalah tujuanku, kalo gue terus-terusan di ruangan yang mempunyai sudut kanan kiri, yang gue lihat tiap harinya sudah membuat ku penat. Sekarang gue harus bisa memutuskan untuk kembali lagi seperti semula.
***
"Hmmmhh."
Hembusan nafas menyelimuti pagiku, gue kira dengan bangun pada pagi hari ini gue akan melihat suasana yang baru seperti yang lalu, hembusan nafas yang baru, suara yang baru ternyata sama saja huh! kesal diriku. Hari ini gue akan kembali lagi ke sekolah setelah beberapa hari ijin, "gumamnya dalam hati."
Lagi-lagi kesunyian terus mengikuti ku, seandainya gue bisa jadi seseorang yang tak mengeluh tapi tahu bersyukur ucap batin kecil ku mengeluh.
Disela perjalanan berjalan menuju sekolah, yang tengah asik melamun ke jalanan