Aku orang Kuta Cane, kecamatan Tanoh Alas, kabupaten Aceh Tenggara. Daerahku tidaklah sekecil jika aku berdiri di atas gunung yang tingggi lalu memandang ke bawah dan tampaklah hamparan rumah-rumah seakan bisa aku jengkali dengan jariku, tidak, tidak begitu, Kawan! Bila saja aku mau mengelilinginya, seharian naik motor memang cukup tetapi tidak semua desanya bisa aku datangi. Jadi cukuplah kuakui bahwa daerahku memang luas sebenarnya walaupun dikelililgi gunung.
Aku tinggal di desa Alur langsat, kecamatan Tanoh Alas kabupaten Aceh Tenggara Kuta Cane-Aceh-Indonesia. Untuk sampai ke desaku, kamu mesti melewati jembatan tinggi yang melentang di atas sungai Alas, yang menghubugnkan timur dan barat.
Gugung dan Ncuah istilah suku daerah yang kami pakai. Sungai Alas adalah hadiah terindah yang Allah berikan pada daerah kami, yang sembonyannya: hidup di kandung adat, mati di kandung hukum, yang tak lebih tak kurang artinya bahwa Kuta Cane Aceh Tenggara adalah daerah yang kental dengan adat dan taat pada hukum.
Jika kamu orang jauh, saat hendak datang ke daerahku, cobalah naik pesawat yang dari Medan ke bandara Lauser Agara, nanti akan kamu lihat sendiri ada sungai yang kami namai Alas. Nikmat besar adanya sungai Alas adalah untuk mandi dan apa saja. Jadi sejak dini sudah diajak mandi ke sungai Alas kalau airnya sedang surut atau tidak dalam dan membahayakan. Itulah kenapa kami yang rumahnya terhitung dekat dengan sungai Alas semuanya bisa berenang, walaupun di titik-titk yang deras dan dalam. Aku pernah dipukul ayah. Aku merasa seudah pandai berenang dan berani. Ayah mengajakku untuk mengantarnya ke tempat dia bekerja.