Di Alur Langsat penduduknya adalah menegah ke bawah. Salah satunya adalah kedua orang tuaku yang hidup miskin. Ayahku seorang pekerja keras. Ia mencari rotan di gunung yang tinggi, rimba dan berminggu-minggu lamanya. Kadang sebulan barulah ia kembali ke rumah.
Ayahku tidak sendiri, ia bersama teman-temannya mendaki gunung demi mencari di mana pohon rotan tumbuh. Begitu ayahku pulang dari gunung, kulihat rotan yang ia gendong bergitu banyak gulungannya. Satu rotan lebih lima meter panjagnya. Kami menyebutnya dengan, 'Getang' Berat? Tentu saja. Selain bawa rotan, kadang ayah juga bawa ikan-ikan besar, katanya ia dan teman-temannya menngkap ikan. Ayahku di usia mudanya pecandu traveling, naik gunung antar gunung demi mencari nafkah untuk menghidupi anak dan istrinya di rumah.
Kemudian hari kenapa abangku yang paling besar juga hobi naik gunung? Sebab ia mengikuti jejak ayahku. Dua hari di rumah, ayahku memulai membuat kerajinan tangan.