Senja kutitip rindu

lintang wibawati
Chapter #2

#3.

Aurora berjalan menyusuri koridor kelas yang nampak sangat sepi. Maklum, Aurora datang sangat pagi hari ini.

Dari kejauhan Aurora melihat Lola sedang sibuk membersihkan kelas. Dengan langkah cepat Aurora menyusul Lola.

"Hai Kak Lola, ada yang bisa Aurora bantu?" Tanya Aurora.

"Untung lo datang cepat, gue minta tolong ambilin gue air di WC, gue mau ngepel!" Seru Lola sambil menyodorkan ember.

"Siap laksanakan Kak Lola."

Aurora berjalan menuju WC yang tak jauh dari kelas nya. Setelah mengisi ember nya dengan air, Aurora bergegas kembali ke Kelas nya.

"Kak Lola, ini air nya."

Lola menatap wajah Aurora, dan tersenyum, "Anak pintar." Puji Lola, "gue mau tanya dong, Lo kenapa gak musuhin gue?"

"Kenapa harus musuhan?" Tanya Aurora bingung.

"Kan lo suka sama Langit, sedangkan gue adalah saingan terberat Lo."

"Kak Lola itu baik, Aurora gak mungkin musuhin Kak Lola." Jawab Aurora.

"Lo juga baik Ra,cuma agak bego aja." Ucap Lola.

"kak Lola, ini pujian apa hinaan?"

"Kayak nya dua - dua nya deh." Lola terkekeh.

Setelah membersihkan kelas, Aurora, dan Lola berbincang santai di depan kelas, tak lama kemudian Langit datang lalu merangkul Lola, "Selamat pagi Lola sayang." Sapa Langit.

"Pagi juga." Balas Lola sambil tersenyum.

"Pagi Kak Langit kesayangan Aurora." Sapa Aurora.

"Lah gak sakit lo, kemarin kan Lo gue tabrak, punya jimat apa lo." tajam Langit.

"Kak Langit bisa gak sih nyenengin Aurora sedikit aja, balas kek sapaan Aurora." Aurora memajukan bibir bawah nya.

"Gue gak mau, nanti Lola gue cemburu."

"Kak Lola cemburu?" Tanya Aurora yang di jawab anggukan oleh Lola, "kak Lola jahat."

Aurora masuk ke dalam kelas nya, meninggalkan Lola, dan Langit. Entah mengapa Aurora benar - benar merasa sakit di perlakukan seperti ini.

Aurora membenamkan wajah nya di atas meja, tanpa sadar ternyata Lola sedang duduk di samping Aurora, "Lo marah sama gue?"

Aurora mengangkat kepalanya lalu menggeleng kepalanya, "Terus Lo kenapa ninggalin kita berdua di luar?" Tanya Lola.

"Aurora gak sanggup lihat Kak Langit berduaan sama Kak Lola." jawab Aurora.

Lola menghela pelan, "Kalau gue boleh tau, sejak kapan Lo jatuh cinta sama Langit?" tanya Lola.

"Sejak kemarin, sejak Aurora pertama kali ketemu sama Kak Langit."

"Lo bisa jatuh cinta secepat itu?" heran Lola.

Lihat selengkapnya