“Senja pasti seneng banget nih kalau di kasih ini. Semoga dia tetap bahagia sama aku. Apa tuh?! Wah!!”
Brak!
Terjadi kecelakaan lalu lintas, hingga mobil terbalik, belum ada yang tau apa penyebab kecelakaan ini yang pasti polisi sedang mengevakuasi korban yang terjepit, serta di TKP terdapat karangan bunga yang tergeletak di samping mobil, terlihat kertas sedikit timbul dari karangan bunga itu, disana tertulis ‘untuk senjaku...’ degan tulisan yang mulai luntur karena hujan.
Ninu Ninu Ninu
Mobil ambulance pun datang membawa korban ke rumah sakit. Melaju kencang melewati sebuah hotel bintang lima yang cukup mewah. Namun 3 meter dari hotel ambulance sedikit macet karena orang-orang masih berusaha membuka jalan untuk ambulance.
Di dalam hotel kamar 328.
Suara sirine masih menggelegar dari kamar hotel yang jendelanya sedikit di buka, Senja wanita berusia 30 an tahun keluar dari kamar mandi. Dia sedang megeringkan rambut dengan handuk sambil berjalan menuju meja rias dengan wajah riang menunggu kedatangan suaminya.
“Ada apa sih di luar? Kok ada sirine segala?”
Wanita itu berjalan menuju jendela besar di kamar itu, dia melihat keluar tidak terlihat apa-apa hanya lalu lintas yang macet, tetapi suara sirine masih menggelegar, karena penasaran. Senja membuka jendela besar itu dan keluar ke balkon untuk memastikan apa yang terjadi.
Hembusan angin dingin menerpa badannya yang masih agak basah, membuat tubuhnya sedikit mengigil. Dengan merapatkan baju masih mencoba melongok mencari sumber sirine.
Tok tok tok
“Eh?! Kaget, itu pasti abang.” Ucapnya ceria dan berjalan riang menuju pintu.
Setelah di buka, ternyata yang mengetuk bukan suami Senja, tetapi ibu mertuanya yang juga menginap di hotel yang sama. Wajah wanita paruh baya itu terlihat panik dan sedikit pucat.