Seperti biasa Senja bermain ponsel sebelum tidur membuka ig. Kemudian dia melihat ada postingan tentang volunter tentang kesehatan mental. Caranya mudah hanya dengan memposting postingan terlebih dahulu, untuk promosi kemudian nanti akan ada bazar yang diadakan di CFD (Car Free Day). Selama bazar itu juga nanti juga akan ada sosialisai tentang kesehatan mental.
“Join lah, lumaya posting posting doang dapat sertifikat, lagian gak dapat juga gak apa-apa dari pada ngangur. Soalnya waktu ketemu sama Langit juga jarang-jarang.” Gumam Senja.
Kemudian dia memposting ulang postigan dari akun itu. Dan satu jam kemudian dia mendapatkan notifikasi dari Langit yang membalas postingan itu. Karena sudah mengantuk, Senja tidak mampu membalas meski hatinya ingin sekali membalas.
Malam itu Senja bermimpi bertemu dengan bayagannya sendiri. Di ruangan yang sama putih bersih hening tidak ada apa-apa hanya ada dia dan entah itu kembaran atau bayangan Senja.
“Hai Senja sudah lama tidak bertemu.” Sapa Senja lain.
“Iya kemana aja sih, gak pernah nonggol tiba-tiba nonggol gini. Sok sokan tanya kabar pula. Banyak pertanyaan nih yang mau di tanyain.”
Senja seakan sangat menanti pertemuan ini. Dia merasa perlu bertemu dengan dirinya sendiri terkait apa yang dia alami ini. Karena yang dia tau Senja sedang melakukan perjalanan waktu.
“Oke, kalau gitu setelah ini kita sering ketemu ya buat ngobrol.” Ucap Senja lain.
“Beneran?”
“Iya.” Senyum Senja lain.
“Oke, Kalau gitu aku mau tanya, katamu kalau sejarah tidak bisa berubah kan Ja? Dih aneh manggil diri sendiri. Udah lah, kami bilang gitu kan awalnya, terus kalau di paksa bisa kan. Kamu bilang gitu kan.”
Senja lain hanya diam dan tersenyum.
“Kemari aku tuh coba buat merubah sejarah.”
“Oh iya, gimana caranya Senja?” Tanya Senja Lain.
“Iya kemarin aku beli jajan buat ke Jogja kan nah itu aku beli jajanan yang tidak sama seperti yang aku bawa ke Jogja, tapi gak ada apa-apa tuh. Cuman pas pulang kan aku beli lumpia padahal di masalalu aku gak beli lumpia, eh tau gak lumpianya jatuh gak kemakan dong, akhirnya aku beli pentol deh. Sama seperti di masa lalu.” Jelas Senja.
“Oke, jadi kamu gagal merubah sejarah Senja?”
“Iya, tapi ada kemungkinan bisa tuh buktinya aku bisa beli camilan yang di bawa ke Jogja berbeda kan. Kalau aku berusaha keras, aku pasti bisa merubah sejarah. Kali aja aku bisa menghentikan Langit supaya gak pergi biar dia gak kecelakaan. Jadi aku bisa hidup bersama Langit lebih lama.” Tiba-tiba terpikirkan begitu saja.
Senja lain hanya tersenyum. Kemudian dia memegang erat tangan Senja dan mendekat. Tidak lama dia juga memeluk Senja. Aneh saja rasanya di peluk oleh diri sendiri.
“Baik Senja, sekarang cukup sampai disini ya, nanti kita bertemu lagi, aku mengunggu cerita mu.” Ucap Senja Lain.
Sebenarnya Senja masih tidak mau pisah dengan bayangan dirinya. Tapi Senja lain perlahan menjauh. Senja ingin mengejarnya, aneh tubuhnya terasa berat seakan ada yang memegangi lengannya erat, kemudian menarik paksa Senja untuk menjauh.