Senja Tanpa Langit

Eiiya
Chapter #15

Episode 14

Hari yang di nanti-nanti telah tiba. Hari dimana semua volunter berkumpul untuk melakukan sosialisai di bazar CFD (Car Free Day) Senja sudah mempersiapkan semua dari jauh hari. Dia juga sudah ijin unuk mengambil libur pada hari Minggu. Tidak lupa Sandra juga ikut, karena katanya Sandra mau menjaga Senja, terlebih dia tau jika gebetan kakaknya juga ada karena bagi Sandra, kakaknya orang yang mudah di bohongi dia takut kakanya di ganggu atau apa sama gebetan kakanya.

“Yang mana nih namanya Langit.” Ucap Sandra sedikit lantang.

Seketika Senja membekap mulut adiknya dan menatapnya adiknya tajam. Karena akibat ucapannya dengan nada bicara yang sedikit sinis, membuat orang langsung menoleh ke arahnya.

“Saya namanya Langit, kaka siapa ya?” Ucap Langit yang tiba-tiba ada di samping Senja.

“Oh ini gebetan e mbak ku.”

“Gebetan.” Langit tersenyum lebar.

“EH?! Ngawur, gak kok mas. Adikku emang kadang becandanya berlebihan.” Sahut Senja.

Senja merasa sangat rindu dengan Langit, wajahnya berseri melihat Langit yang rapi dan wangi, ternyata parfumnya tidak pernah berubah sejak pertama kali bertemu, bahkan sampai menikah.

Langit tersenyum karena Senja masih mengingatnya. Dia mulai memperkenalkan diri ke Sandra tanpa di suruh. Tapi Sandra yang judes hanya merespon seadanya. Karena canggung Senja mulai mengajak mereka untuk membantu volunter lain. Dan Langit pun juga menurut.

Hari itu semua sibuk, meski begitu Senja masih sempat curi-curi pandang. Gestur tubuh Langit yang tenang dan ramah membuat Senja semakin berbunga-bunga dan berseri campur terharu akhirnya bisa menatap suaminya lagi setelah sekian lama terpisahkan. Sandra yang menyadari itu langsung berdiri di depan Senja menutupin pandangan kakaknya.

“Mau jadi volunter apa mau pacaran.” Ketus Sandra.

Senja sempat terkejut, dia tidak ingat jika Sandra seketus ini. Apakah ini efek sudah lama tidak tinggal bersama Sandra atau memang Senja melupakan detail ini. Tidak lama terlihat teman-teman Langit datang, teman yang sama saat mereka pergi ke Jogja. Sepertinya mereka datang untuk mendukung kegiatan Langit.

“Eiy, kak Senja.” Teriak laki-laki yang tidak asing bagi Senja.

Ternyata itu Abian, kenapa dia bisa disini? Senja juga tidak ingat kalau Abian sudah mengenalnya saat ini. Apa ada hari yang terlewat sehingga Senja tidak menyadari ini. Dia hanya diam dan memandang Abian saja. Kemudian terlihat Langit memukul pelan adiknya dan tersenyum ke Senja. Saat itu juga Senja malu dan salting.

Lihat selengkapnya