Di kos kosan Langit.
Aaqil, Izzan, Abian dan Dion sedang menyantap nasi kremes yang super nikmat di tambah es teh jumbo yang segar, yang mereka beli saat perjalanan pulang. Nikmat sekali pagi itu. Mereka kelaparan terlebih Abian yang baru datang kemarin malam. Abian seumuran dengan Oliv, jadi saat ini dia sedang di bangku kuliah. Karena Jumat perkuliahan kosong, saat itu juga dia ijin pergi mengunjungi kakaknya di Kediri. Karena ingin mengejek kakaknya. Dia tau Langit akan bertemu dengan Senja pada hari Minggu. Langit sudah menceritakan semuanya ke ibunya.
Abian kuliah di Jogja. Sama seperti Langit dia juga kuliah sambil bekerja. Tetapi Abian tidak bekerja Full Time, dia bekerja Freelance. Sedangkan Langit awalnya dia tidak ingin kuliah. Tapi setelah bekerja dia ingin kuliah, makanya dia kuliah dengan mengambil kelas karyawan.
“Yan, kok udah kenal aja sama siapa tadi namanya? Sore?” Izzan memulai obrolan.
“Sen-ja bwang, Kan... a-bwang udah ce-ita ke ibuk pas bwal-igk dari Jogja.”
“Telan dulu tuh yang di mulut baru ngomong.” Sahut Dion.
“Bang Izzan lo yang ngajak ngobrol!”
Mereka mulai sibuk bertengkar. Sedangkan Langit sibuk mencari kontak Senja. Dia yakin Senja sudah masuk ke dalam grup volunter. Masalahnya hampir semua anggota tidak ada foto profilnya dan tidak semua anggota menampilkan namanya. Jadi Langit harus mencari lebih teliti. Setelah sekian lama mencari akhirnya di menemukan setuatu di bio salah satu anggota tertulis IG:S_enja. Dan Langit tau betul siapa pemilik IG itu.
“Hai... Senja.” Lirihnya sambil mengirim pesan.
Nah setelah mengirim pesan Langit baru sadar bahwa kamar kosnya sudah ramai adu mulut antara teman-temannya. Mereka ramai sekali, hanya terlihat Aaqil diam menikmati pertengkaran sambil makan nasi kremes.