Selama 1 bulan di Jogja.
Langit tiba-tiba di paksa pulang karena ayahnya masuk rumah sakit, keluarganya baru memberi tahu bahwa ayahnya sudah di rawat 1 minggu disana setelah sampai di Jogja. Selama di Jogja Langit bekerja remot, dan selama itu juga Oliv pulang ke Jogja unuk liburan kuliah dan sesekali ikut berjaga menjaga ayah Langit. Karena keluarga mereka sudah sangat dekat sudah seperti saudara.
Seminggu kemudian ayahnya sudah di bolehkan untuk pulang dan melanjutkan rawat jalan. Langit sibuk sekali hari itu, bersama Abian dia mempersiapkan semua keadaan di rumah sedangkan Lora adik paling bungsu teteap di rumah sakit bersama orang tuanya.
“Bang, abang tau gak kalau abang mau di jodohin sama Oliv?”
Seketika Langit terdiam dan menatap Abian yang masih sibuk beberes. Tidak percaya rasanya dia akhirnya mendengar kalimat itu. Dulu orang tuanya dan orang tua Oliv sering sekali berbicara bahwa ingin menjodohkan Oliv dan Langit, tapi pada akhirnya mereka bilang bahwa itu ‘bercanda’. Mereka sendiri juga bilang bahwa Oliv dan Langit di bebaskan mencari pasangan masing-masing.
“Kok tiba-tiba?!”
“Yah pas ayah sakit itu bang, kayak ayah tuh bilang pengen banget lihat abang bawa cewek gitu, biar yakin kalau abang tuh gak mikirin duit mulu. Karena abang udah lama merantau dan gak pernah nujukkin cewek ke ibu, ayah kira abang terlalu sibuk kerja. Dan kayak gak tertarik menikah. Makanya pengen di jodohin sama Oliv tuh.”
“Masih jaman apa jodoh jodohan?!”
“Ya ada bang, tuh buktinya. Makanya Oliv di suruh pulang sama maknya sama abang. Ya karena itu bang! Tapi bang jangan bilang-bilang ibuk loh, ini rahasia diantara kita. Soalnya harusnya aku ga boleh ngomong, mereka takut abang kabur gak mau pulang di jodohin.”
Langit tetap fokus berberes dengan agak kasar. Kesal rasanya, lagian usianya bukan usia yang bisa di bilang tua. Dia masih ingin menata masa depan. Seengaknya ingin menikah tanpa memakai uang dari orang tuanya. Itu baginya langkah pertama yang harus di ambil sebelum hidup mandiri bersama keluarganya. Karena bagaimana pun, tanggung jawab keluarganya kelak ada di dirinya. Dia harus bisa mencukupi kehidupannya dan keperluannya baru mau menikah. Itu yang ada di pikirannya.
Tidak lama ayahnya pulang, bersama ibunya dan Lora adiknya paling kecil. Abian dan Langit menyambut dengan suka cita. Membantu membawakan beberapa tas dan juga beberapa makanan. Langit pikir hari ini semua akan berjalan seperti biasanya, tapi ternyata tidak. Benar kata Abian dia akan di jodohkan dengan Oliv.
Kali ini semua sedang berkumpul di kamar orang tua Langit. Terlihat Abian mengembalikan beberapa barang bersih ke tempatnya di bantu ibunya. Lora memijit kaki ayahnya dan Langit hendak keluar untuk mengamankan beberapa makanan untuk di masukkan ke kulkas. Masih ada sisa beberapa bua-buahan dari beberapa orang yang menjenguk.
“Langit, mau kemana?” Tanya ayahnya.
“Nih, taru beberapa makanan di kulkas. Kenapa yah?” Ucap Langit sambil menunjukkan tanggannya yang penuh buah-buahan.
“Sini duduk sini dulu, semuanya duduk sini dulu.”