Senja Tanpa Langit

Eiiya
Chapter #33

Episode 32

Hari yang ditunggu pun datang. Namun dari pagi tidak ada kabar, bahkan sampai siang hari sampai teman-temannya istirahat tidak ada kabar membuatnya kesal. Akhirnya dia pulang dengan kecewa.

Tau gitu aku tadi gak minta libur. Mending kerja libur minggu depan aja. Ck kenapa sih sial banget. Dan kenapa aku ga ingat sama kejadian ini, kalau ingat kan aku bisa mencegah. Kesalnya mengeluarkan motor dari tempat parkir.

Senja langsung pulang menembus teriknya matahari dan macet karena bebarengan dengan anak sekolah dan juga pekerja yang istirahat menyabrang mencari makan. Pulang dalam keadaan emosi, harus panas-pansan dan macet membuat emosinya semakin memuncak dan ingin meledak-ledak. Sampainya dirumah dia langsung mandi keramas.

Selesai mengeringkan rambut Senja langsung tiduran di kamarnya. Menatap langit-langit yang putih kosong itu. Merenungi hari-hari yang terasa aneh ini. Kalau di pikir-pikir sudah lama sekali Senja tidak bisa mengingat apa yang terjadi selanjutnya di masa-masa ini. Padahal waktu awal-awal dulu dia sering mengingat apa yang akan terjadi.

“Kadang aku kangen juga sama orang-orang di masa depan. Tapi aku juga pengen lihat bang Langit. Entah lah pusing.”

Akhirnya Senja tertidur, dan tidurnya langsung lelap karena kelelahan. Kali ini dia tidak bermimpi apa-apa. Namun begitu bangun dia terkejut. Karena mendapat pesan dari Langit bahwa dia sudah berada di depan rumahnya sejak 2 jam yang lalu.

“Hah?! Seriusan?” 

Senja mengintip dari jendela ruang tamu dan benar Langit sedang duduk dia atas motornya yang parkir di depan rumahnya. Buru-buru dia membuka pintu dan menyuruh Langit masuk. Langit langsung duduk nyaman di sofa rumah. Senja juga menyiapkan minuman. Senja selalu stok minuman instan di rumahnya untuk jaga-jaga jika ada tamu dadakan seperti ini.

“Kamu udah lama disana?” Ucap Senja sambil meletakkan minuman di meja.

“Iya hehe.”

“Kenapa gak ketuk pagernya?”

“Ya gak enak aku, aku juga gak yakin kamu di rumah apa gak? Soalnya Cuma tau dari temen-temenmu kerja kalau katanya kamu pulang. Aku juga udah telepon berkali-kali. Ya udah aku tungguin kamu aja disini.”

Senja tadinya kesal, tapi akhirnya luluh juga karena ternyata Langit masih berusaha untuk mengabarinya buka orang yang hilang kabar begitu melakukan kesalahan.

“Aaa gitu oke.”

“Oh iya maaf ya aku lancang ke rumahmu. Padahal kamu gak bolehin kesini. Tapi kamu gak bisa di hubungi, jadi aku nekat aja. Maaf ya.”

Lihat selengkapnya