Aku duduk di sebuah taman yang terletak di belakang kampus. Dengan senyum yang masih mengembang saat mengingat peristiwa tadi, aku membuka buku yang isinya adalah puisi-puisi dari sastrawan terkenal Indonesia. Aku membolak-balikkan halaman buku itu, seketika mataku tertuju pada puisi yang berjudul 'Pada Suatu Hari Nanti' karya dari sastrawan kelahiran Surakarta, Sapardi Djoko Damono. Puisi itu seolah-olah mengarah padaku bahwa saat ini mungkin aku masih menyembunyikan perasaanku, tapi suatu hari nanti Aga akan tau walau aku tidak mengungkapkannya secara langsung.
***
Bian's POV
Aku berjalan menyusuri kampus untuk mencari satu makhluk yang berarti dalam duniaku,ya Senja. Hari ini aku belum melihatnya, karna tadi ia pergi pagi-pagi sekali disaat aku masih tertidur. Aku sengaja bangun telat karna mata kuliahku dimulai siang ini. Sebelum masuk ke kelas, aku mencari Senja ke kelasnya terlebih dahulu. Namun sesampainya disana, aku malah tidak melihatnya. Aku langsung berjalan menuju perpus, disana aku juga tidak menemuinya. Tempat terakhir yang aku tuju sekarang ini adalah taman belakang kampus. Aku mempercepat langkahku agar lebih cepat sampai disana dan benar saja, ku lihat Senja duduk di bangku taman itu sendirian. Tanpa berpikir panjang lagi aku langsung menemuinya.
"Jadi lo disini" kataku sambil duduk di samping Senja. Ia tak menjawab ku, ia hanya menunduk sambil tersenyum-senyum melihat buku yang ada di genggamannya.
"Wooy!!" Aku mengeraskan suaraku di dekat telinganya dan berhasil membuatnya terkejut.
"Bian...lo ngagetin gue aja, ngapain Lo disini?" tanya Senja
"Ya lo sih, gue ajak ngomong pelan gak denger. Gue itu kesini nyariin lo"
"Ngapain nyariin gue?"