Malik dan Ester terdiam oleh kenyataan yang tak terbayangkan bahwa ibu Malik, Elena, mungkin terlibat dalam organisasi rahasia yang berbahaya. Mereka berdua duduk di sebuah kafe kecil di kota kecil tempat mereka baru saja menemukan petunjuk tentang keterlibatan Elena.
"Malik, kamu yakin petunjuk ini benar?" tanya Ester dengan suara hati-hati.
Malik mengangguk perlahan. "Anda pasti sudah tahu apa yang saya rasakan saat ini, aku sungguh tidak dapat berkata apa-apa lagi. Sumber yang memberi tahu saya adalah teman ayahku yang sangat tepercaya. Dia mengatakan bahwa ayahku sudah lama berusaha untuk keluar dari organisasi ini sebelum dia meninggal, dan ibuku terlibat di dalamnya. Saya harus mencari tahu kebenaran."
Ester meremas gelas kopi dengan tangan gemetar. "Ini begitu rumit. Bagaimana kita bisa mengetahui peran Elena dalam organisasi ini tanpa mempertaruhkan nyawanya?"
Malik merenung sejenak. "Saya pikir saya tahu cara untuk mendekati masalah ini tanpa mengungkapkan identitas kami. Saya pernah mendengar bahwa ada anggota organisasi ini yang menyimpan arsip tersembunyi di sebuah bangunan tua di pinggiran kota ini. Jika kita bisa menemukannya, mungkin kita akan menemukan bukti yang kita butuhkan."
Mereka berdua menyusun rencana untuk mencari arsip rahasia itu tanpa memberi tahu Elena tentang investigasi mereka. Selama berhari-hari, mereka mencari petunjuk dan menyusuri bangunan-bangunan tua di pinggiran kota itu. Hujan dan cuaca buruk tidak menghentikan mereka.