Sembari kerja di rumah dengan alasan hamil, Hana menghabiskan waktu di rumah beres beres dan menjadi guru bagi Jia.
Terkadang mendapatkan kerjaan untuk menerjemahkan buku dari kantor karna bahasa spanyol hanya di kuasai oleh Hana.
"Tumbuh dengan baik kakak kamu nunggu kamu keluar, katanya dia gak sabar main bareng ama kamu"
Hana mengelus perut buncitnya, ini sudah jam 8 malam harusnya Jia udah pulang ke rumah.Anak itu emang betah amat sama omanya.
Hana menunggu hujan reda dan pergi menjemput Jia di rumah oma. ibu yang sekarang membantu Hana mengurus Jia ketika sibuk menerjemahkan.
"Aku pulang, oma aku mau bawa Jia pulang" Hana masuk ke dalam rumah.
"MAM! DI LUAR HUJAN MAM KEHUJANAN GAK?!" Bocah berusia 3 tahun itu mendekat ke arah Hana.
Tangan si mungil menuntun sang ibu ke dalam rumah, ada oma yang membuat sweter untuk cucu yang tak akan lama lagi akan keluar, melihat dunia yang begitu indah.
"Mau jemput Jia yah, sini temenin omadulu minum teh"
Hana mengangguk, itu memang niat awalnya kesini kan. sebagai ibu dia tidak akan membiarkan anaknya tidur dirumah orang lain tanpa ada dia sampai berumur 7 tahun dia akan membebaskan Jia untuk tidur di rumah omanya.
Hana menemani oma, dia menuangkan teh ke cangkir baru dan memperhatikan Jia berkeliaran lincah.
"Han, cucu eomma kalau udah lahir jangan biarin dia diem, biarkan dia terus berbicara kepada orang yang dia percayai"
Hana mengangguk,dia akan mendengar nasehat tersebut. sembari menemani sang oma Hana menghabiskan teh dan pulang bersama Jia.
Ketika pulang Hana mampir ke toko permen, si jangkung merengek mau permen susu.