Pras hanya lelaki berumur tanggung berkulit sawo matang saat itu, rambut cepak dan selalu terlihat kelimis diterpa mentari pagi. Tinggi nya kurang lebih 162 sentimeter dengan berat badan kurang dari 55 kilo gram.
sejak kecil menyukai perihal sastra buku pertama nya adalah puisi-puisi khairil anwar sesekali membaca karya W.S Rendra, yang pernah di film kan dan diperankan oleh Reza Rahardian dan Laura Basuki.
Menulis sajak atau pun puisi bukan suatu pilihan untuk pras karena itu menjadi kesenangan dalam batin, menuangkan perasan agar tersimpan dan bisa diingat kemudian hari.
Pernah cerpen nya terpilih berada di sepuluh besar satu kelas dalam pelajaran bahasa indonesia. Bercerita tentang seseorang yang tidak mengenal kasih sayang keluarga seutuh nya sejak dari bayi, cerpen itu diberi judul " Dia adalah aku ". Itu adalah cerpen pertamanya.
Hujan , malam dan ketidakpuasan dengan apa yang terjadi pada nya, menjadi alasan untuk dia tetap hidup dalam keterasingan dengan keluarga barunya. konyol pernah aku lihat name tag nya dulu yang terpasang dileher nya dengan tali rapia sebagai medianya, berisi profil dan moto hidup nya dan dia menuliskan 'mencari kebahagian' Haha.
Pras memulai petualangannya menjemput rindu di semster dua , kelas sepuluh.
" hei .. " seraya mengulurkan tangan nya.
" iya teh " pras menjawab bingung
" Martha , martha bautistista " dia mengenalkan diri dengan nama belakang penyanyi asal filipina itu yang Pras ketahui kemudia hari, nama sebenarnya adalah Martha Siahaan , begitualah nick name yang ada di profil facebooknya.
Pertemuan demi pertemuan sudah dilalui semakin dalam terasa. Pras menyadari satu hal setelah kepergian nya untuk melanjutkan kuliah, perubahan mulai terasa sampai akhirnya, terlupakan menyimpan sejuta pertanyaan untuk Pras. Rasa sakit selalu bisa menumbuhkan kata yang berbuah kalimat menjadi sebuah rangkaian sajak atau puisi, untuk sekedar menina bobo kan nya dikala malam datang bahwa rasa sakit ini hanya mimpi yang setiap bangun pagi bisa lupa begitu saja.
Lembar demi lembar Pras isi dengan kejujuran yang dirasakannya. Di malam itu rintik hujan terdengar diatas genting, kabut menyelimuti dan dingin menemani kerinduan yang datang tanpa permisi.