SENYUMAN TERAKHIR

Gunawan Ha
Chapter #2

Dua

Senyuman menghiasi kelas hari itu tatkala riuh sedang tidak ada guru. Sudut mata Pras memaksa melirik barang sebentar saja melihat dia tersenyum lebar dengan teman-temannya, pipi tembem nya merekah seiring semakin lebar tawa dimulutnya. Dia baik, lahir diujung timur daerah lembang. Pintar sekali perihal debat. Ditugas kan jadi moderator saat pelajaran pkn pagi itu, dijalankan dengan penuh peranan, terlihat dari teriakan nya dalam memecahkan dua kubu peserta debat antara kubu perempuan dan kubu lelaki membahas seorang pelacur.

"tapi apakah kalian tahu sebabnya perempuan mencari rezeki dengan seperti itu , apa pernah kalian tahu perasaan nya seperti apa , apakah kalian kalian tahu kalo dia punya anak satu ditinggalkan suami nya yang bajingan" Pras berkobar-kobar menyuarakan pikiran nya menanggapi salah satu dari kubu perempuan.Ruang kelas tiba-tiba hening beberapa detik, lalu terdengar dari kubu perempuan "wah .. tuh bu Pras pernah ternyata" "ohh ngga , ngga bu saya gak pernah" Pras menolak tuduhan itu seolah pernah melakukan hal itu "tapi km bisa tau kalo perempuan itu janda " Hahahaha skatmat Pras terdiam lebih ke tidak mau dilawan oleh Pras, karena percuma perempuan selalu benar. Satu ruang kelas tertawa lebarr Pras juga ikut menertawakan dirinya hahahah.

Rambut nya sebahu mengembang seperti tokoh dora dan teman monyet nya adalah pacar nya. Motor scopy putih corak garis putih menemani nya setiap pagi agar Pras bisa melihat nya setiap saat. Tatkala pagi itu dengan mesra dia mencium dalam sendok berisi bubur mang ade yang kerupuknya bisa ngambil semau nya kalau kurang banyak. Ingin sekali Pras menjadi mangkok bubur, yang setiap pagi bisa sedekat itu atau kadang iri dengan sendok nya .. karena ya begitulah.

Pernah kalian suka dengan perempuan tapi sadar diri atas segala perasaan itu , atau lebih ke-lebih sadar dia siapa dan aku siapa, tidak mungkinlah. Itu yang dirasakan Pras sampai akhir nya belum sempat memiliki perempuan itu tapi rasa sakit dari nya mendahului menyambut perasaan yang Pras simpan sejak lama. Dia memiliki pacar tetangga sebelah. Pras kalah sebelum berperang.

JATUH DAN RUNTUH

Peranan mu sangat utuh dalam debat. Tapi tidak berpihak kepada ku. Seperti hal cinta peranan mu utuh dalam ingat. Tapi tidak pernah merasakan keberadaan ku.

Berlalu dari setiap jengkal perasaan nya untuk Aini. Mulai membiasakan diri lagi dengan riang seolah tidak terjadi apa-apa, beberapa bait kembali memgisi lembaran itu.

Lihat selengkapnya