Separuh Jiwa

Tazkia Irsyad
Chapter #2

(Mungkin) Bukan Waktu yang Tepat

Setelah bertemu dengan ujung benang takdir milikku—yang kuyakini sebagai penanda hubungan antar soulmate, aku jadi banyak berpikir tentang akhir yang akan kudapatkan. 

Bertahun-tahun kuperhatikan berbagai pasangan jiwa terhubung oleh benang-benang itu, dan tentu tidak semuanya berakhir bahagia. Iya, bahkan mereka yang belahan jiwanya adalah keluarga atau sahabat sekalipun. 

Mengetahui kenyataan bahwa tak semua orang bisa bahagia bersama pasangan jiwanya, aku jadi sedikit khawatir dengan nasibku nanti. Padahal aku sudah menunggu 20 tahun, tapi kini aku masih harus dilanda resah tentang masa depan. 

Kegelisahan itu salah satunya dikarenakan melihat pengalaman kakakku sendiri, Kak Dion. Aku sempat menyaksikan ujung benang milik Kak Dion terpaut pada jantung sahabatnya ketika SMA, Kak Yura. Benang takdir yang mempertemukanmu dengan separuh jiwamu—setidaknya itu yang kupercayai. 

Padahal dari luar, rasanya Kak Dion dan Kak Yura sangat bertolak belakang. Kak Dion cenderung supel dan senang berbincang dengan banyak orang sementara Kak Yura agak tertutup dan penyendiri. Namun anehnya mereka bisa begitu cocok hingga bersahabat dekat, bahkan sampai Kak Yura sering mengunjungi rumah kami. 

Memang sih, kakakku itu banyak dekat dengan cewek di sekolahnya. Bukan karena dia playboy, tapi menurutku memang murni karena anak-anak cewek merasa aman berteman dekat, bahkan sampai berbagi rahasia, dengan Kak Dion. Sebagai seorang cowok, kakakku memang cenderung peka dan perhatian, sekaligus memiliki beberapa hobi yang "kurang maskulin" dalam standar sosial yang ada. 

Namun, aku bisa melihat kilauan yang berbeda di mata Kak Dion ketika menatap Kak Yura. Tatapannya menyimpan banyak perasaan yang tak terucap. Karena aku telah mengenal kakakku sejak kecil, aku tahu Kak Dion telah jatuh cinta dengan Kak Yura. 

Bukan hal aneh untuk jatuh cinta pada pasangan jiwamu sendiri, hal itu sering kuperhatikan terjadi pada mereka yang tak memiliki hubungan keluarga atau persahabatan platonik dengan separuh jiwanya. Bertemu dengan seseorang yang sangat sesuai denganmu tentu membuat kau merasa punya koneksi spesial dengan orang itu. Maka, jatuh cinta adalah hal yang wajar.

Sepertinya, di balik kesan luar mereka yang sangat berbeda, Kak Dion dan Kak Yura sejatinya memiliki lebih banyak persamaan ketimbang perbedaan. Yah, kalau tidak seperti itu, mereka tidak akan tahan bersahabat terlalu lama, kan?

Lihat selengkapnya