Sepasang Es Krim

Hizbul Ridho
Chapter #14

Semakin Tanpamu, Semakin Denganmu

Drama pembuatan film pendek itu seperti mimpi yang jauh bagi Noe. Ia kembali kepada kenyataan sehari-harinya untuk menulis, untuk memenuhi rencananya membuat fiksinya terpublikasi di platform menulis.

Lelaki itu semakin mengurung dirinya di dalam kamar, hanya menulis dan sesekali ia mandi dan makan dan menikmati sedikit waktu di depan jendelanya, menikmati sepetak kebun pisang dan pepaya yang hijau, yang diterpa angin lemah. Kawan-kawan satu kosannya sedang menjalankan projek yang diajukan oleh Lulu untuk membuat hidroponik. Noe tidak masalah seandainya memang ia tidak diajak. Ia pun malas untuk bertemu mereka.

Apa yang paling penting baginya saat ini adalah merampungkan tulisannya dan ia sungguh fokus mengerjakannya sehingga ia tidak lagi menyadari sekelilingnya. Namun, ketika ia lengah, dan kesadarannya agak mengendur, ada sesuatu yang menyeruak, yang membuat perasaannya menggantung, dan perasaan samar itu tertuju kepada Lulu.

Ia tidak ingin lagi peduli dengan wanita itu. Kesadarannya telah menolak keberadaan Lulu namun perasaan selalu tertuju kepadanya di waktu-waktu senggang ia tidak lagi fokus untuk menulis. Dan lelaki itu menjadi resah dan entah kenapa ia merasa harus bertemu dengan wanita itu.

Lihat selengkapnya