Sepasang Es Krim

Hizbul Ridho
Chapter #16

Badai Serotonin

Noe adalah lelaki yang bisa tahan untuk tidak bertemu siapapun dalam rentang waktu yang panjang. Sebagian besar harinya ia habiskan untuk menulis dan membaca dan mendengarkan musik dan melakukan sketsa dan melatih kemampuannya untuk bergitar.

Sesekalinya ia pergi keluar hanyalah untuk memenuhi kebutuhan perutnya dan betapa ganjil saat itu, ketika ia semakin malas untuk bertemu kawan-kawan kosannya pasca gagalnya film pendek mereka, orang pertama yang ia bayangkan pada saat keluar dari kamar adalah Lulu. Dadanya jadi berdebar-debar memikirkan bahwa kemungkinan mereka akan berpapasan di halaman Wisma Kusuma.

Bagai, seandainya memang wanita itu berjalan di hadapannya jantungnya serasa hendak meledak. Namun, begitu ia melangkah hati-hati menyusuri halaman dan ia tidak menemukan wanita itu, hatinya menjadi sedikit lega meskipun perasaan was-was bahwa ia akan menemukannya entah dari sudut mana lebih menakutkan dari sekadar melihat hantu meskipun lelaki itu belum pernah mengalami seperti apa melihat hantu.

Lihat selengkapnya