Akhirnya keadaan normal kembali. Angkutan umum sudah beroperasi seperti sedia kala. Tentu saja setelah negosiasi soal tarif disepakati. Intinya, tarif disesuaikan dan pelajar harus membayar minimal dua ratus rupiah.
Audy sendiri sudah kembali bersekolah. Urusan surat keterangan dari orang tua juga sudah beres—Ayah yang membuatnya.
Meski begitu, Audy masih mangkel dengan Pak Chris. Walhasil, hari ini ia terlihat ogah-ogahan mengikuti pelajaran fisika. Sikapnya terlihat cuek. Bahkan ketika lagi-lagi Pak Chris memberikan ulangan mendadak, Audy tetap cuek, tanpa respons apapun seperti sebelumnya. Mikha sampai heran melihat teman sebangkunya itu.
Kelas hening karena para penghuninya tengah serius mengerjakan soal. Pak Chris berkeliling mengawasi para siswa agar tidak ada yang menyontek. Dan ia kemudian berhenti di meja Audy. Audy sadar kalau Pak Chris memperhatikannya. Namun, ia tidak peduli. Walau … yah … lama-lama Audy merasa risih juga diperhatikan. Saking risihnya, ia sampai salah tulis.
Duh! Audy segera mengambil cairan penghapus dari dalam tas. Dan malah salah hapus jawaban yang benar. Haduh! Bagaimana, sih?
“Kamu coret saja, lalu tulis lagi jawaban yang benar.” Tiba-tiba Pak Chris menunjuk tulisan Audy yang salah itu.
Audy nyaris saja terlonjak karena kaget tiba-tiba mendengar suara Pak Chris. Audy menoleh dan berusaha tersenyum.
“Terima kasih, Pak.” Audy kembali berkutat dengan pekerjaannya.
Menjelang jam pelajaran berakhir, kertas-kertas jawaban pun mulai dikumpulkan. Para siswa satu per satu maju menyerahkan kertas jawaban, sambil membawa tas juga karena ini adalah jam pelajaran terakhir.
“Udah selesai?” tanya Mikha.
Audy mengangguk.
“Yuk.” Mikha membereskan buku-bukunya dan memanggul tas.
Audy juga memanggul tas ranselnya.
Mikha menyerahkan kertas jawabannya terlebih dahulu. Baru kemudian disusul Audy. Namun, ketika Audy menyerahkan kertas jawaban, Pak Chris malah menahannya.
“Audy, saya mau bicara sebentar.”
Mikha menoleh. Audy memberikan kode agar Mikha duluan saja. Mikha pun melambaikan tangan dan berlalu.
Audy berdiri sambil menunggu seluruh siswa menyerahkan lembar jawabannya. Hingga akhirnya ia tinggal berdua dengan Pak Chris di kelas.