Sepenggal Kisah dari SMP

Nadya Wijanarko
Chapter #25

Rencana ke Bandung

Satu hal yang paling dinanti di tengah-tengah masa belajar, apalagi kalau bukan study tour. Dan kali ini, rencana study tour adalah ke Bandung. Judulnya memang pakai embel-embel “study”, tapi rasanya tetap saja nanti akan lebih banyak jalan-jalannya.

Meski demikian, para siswa tetap diberikan tugas. Kali ini, tugas dikaitkan dengan mata pelajaran sejarah yang mana para siswa diminta untuk membuat makalah tentang Konferensi Asia Afrika sebagai laporan. Tugas dikerjakan berkelompok. Maka, suasana kelas ramai dengan para siswa yang mencari-cari teman untuk kelompok, kemudian duduk menggerombol dan mendiskusikan pembagian tugas.

“Kita berempat satu kelompok, kan?” tanya Tanty.

“Iya.” Zara melirik Audy. Audy pun buru-buru mengangguk. Daripada repot mencari kelompok lain, lebih baik dengan teman sekeliling bangku saja, kan?

“Nah, sekarang kita bagi-bagi tugas, yuk. Ini nanti kita bikin apa aja, ya?” Tanty langsung berinisiatif mengeluarkan pulpen dan buku tulis untuk mencatat.

“Gue bikin bab kesimpulan, ya?” Ajeng langsung mengajukan diri.

“Yaelah! Giliran yang gampang aja, lo duluan,” protes Zara.

“Kata siapa bikin kesimpulan gampang? Kan gue harus baca semuanya dulu.” Ajeng membela diri.

“Tapi bikin kesimpulan, kan, paling sedikit halamannya. Bisa banget, deh, lo,” cibir Zara.

“Udah … udah … ntar kalo terlalu sedikit gue kasih tugas yang lain.” Tanty menengahi. Ia membuat beberapa catatan pembagian pada makalah: pendahuluan, isi, kesimpulan.

“Ini yang bagian isi kayaknya bakal dipecah ke beberapa bab atau bagian. Kayaknya bakalan paling banyak ini.” Tanty melirik Ajeng. Yang dilirik diam saja.

“Bagian isi ini, nanti isinya apa aja?” tanya Zara.

Audy langsung membuka buku catatannya. “Latar belakang KAA, tujuan, hasil, delegasi yang hadir… apalagi, ya?”

“Banyak juga, ya?” tanya Zara.

“Kalo mau ditulis semua, ya, banyak. Belum lagi nanti di sana kita pasti dapat info lagi, kan?” tambah Audy.

“Oh, iya. Jangan lupa nanti ada yang bawa kamera, ya?” Tanty mengingatkan.

“Gue kayaknya ada kamera pocket di rumah.” Audy menawarkan.

“Gue juga kayaknya ada.” usul Zara.

“Satu roll film bisa ambil gambar berapa, sih?” tanya Tanty.

“Emm … 36 kayaknya … kira-kira cukup?” tanya Audy.

“Emangnya nanti kita nggak foto-foto juga?” Zara mempertimbangkan.

Lihat selengkapnya