Seperti udara

Ratnasari
Chapter #1

Part 1

Di luar hujan masih turun dengan derasnya, dari balik tirai jendelanya Alea berkali kali melihat ke arah gerbang rumahnya, berharap mobil milik pria itu sedang memasuki halamannya, tapi faktanya hanya ada gemericik air hujan disana. Alea mendengus berkali-kali saat melihat tak ada tanda-tanda kepulangan pria brengsek itu, pria brengsek tapi juga yang amat dicintainya, diambilnya ponsel yg tergeletak di tempat tidurnya, waktu sudah menunjukkan pukul 23.20 hampir tengah malam tapi semua pesan yg dia kirim pada Defa ternyata masih pending, dicobanya untuk menelpon pun ternyata sia-sia, Alea melempar lagi ponselnya, lelah sekali rasanya. Direbahkannya tubuhnya dan mencoba memejamkan matanya tapi percuma karena saat ini pikirannya berlarian kemana-mana.

"Gue tuh sebenernya dianggep apa sih?" gumamnya. tiga tahun dia menjalani hubungan seperti ini dengan seorang Defa darmawan, seorang aktor terkenal yang saat ini termasuk jajaran aktor dengan bayaran termahal, serial dan filmnya tidak terlalu banyak dalam setiap tahun dia hanya mengeluarkan satu atau dua karya saja tapi hebatnya semuanya selalu sukses besar, kualitas akting dan perfectionist nya dalam memilih cerita memang tidak main-main tak heran banyak brand brand high-end pun berlomba untuk diwakilkan image nya. Sebenarnya pertengahan tahun ini dia sudah merampungkan serialnya, jika dibilang sibuk seharusnya Defa tidak sesibuk bulan-bulan kemarin saat dia masih syuting tapi ternyata toh tetap saja Alea hanya mendapatkan sisa remah-remah waktunya. Tiba-tiba lamunan Alea buyar saat ponselnya berdering dilihatnya ada nama Defa di layar ponsel segera saja dia menjawabnya.

"Aku gak pulang ya, " kata suara di seberang telpon

"Bodo amat lah, mending gak usah ngabarin!" hardik Alea kesal

"Ngabarin salah gak ngabarin juga salah," jawab Defa dengan tenang

"Kamu ngabarinnya jam berapa sekarang? Kamu pikir aku ini satpam rumah yg harus standby jaga pintu atau gimana?! Coba di lihat handphone nya dari jam berapa aku coba nelponin kamu, kirim kamu pesan, udah kayak orang gila aku ngehubungin kamu, kalo emang niat gak pulang ya gak usah sok ngasih harapan bilang mau pulang, aku udah seneng denger kamu mau pulang, balik kantor langsung masak langsung siapin air hangat buat kamu mandi terus habis itu kamu kemana? Ngilang kayak hantu, ngasih kabar enggak ngehubungin aku juga enggak, seneng banget kamunya bikin aku nunggu!"

"Udah marahnya? "

"Tau ah percuma aku marah-marah sama kamu "

"Aku tadi emang mau balik, udah deket sekitar 15 menitan mau sampe ke situ, taukan pak Willy? Nah dia nelpon aku, dia mau aku nemenin dia buat minum-minum, aku gak enak kalo nolak dia"

"Ya seenggaknya kasih kabar kek, biar aku gak nunggu kamu berjam-jam kayak orang gila"

Lihat selengkapnya