Sepertiga Waktu Dalam Rasa Rindu

Alfan Hasanah
Chapter #1

Kupu-kupu dan Sang Elang

Kupu-Kupu dan Sang Elang

Dengarkalah ceritaku, simak dan hayati semua penggalan kisah yang aku lukiskan, agar engkau mengerti betapa indahnya mata yang telah di anugerai Allah kepadamu, agar engkau menyadari betapa berartinya tanganmu yang membolak-balikkan lembaran demi lembaran.

Kesempatan hidup yang di berikan oleh Allah kepada manusia telah di bagi ke dalam beberapa fase. Ada kehidupan dalam rahim sang ibunda, ada kehidupan di atas dunia yang fana dan penuh dengan berbagai rintangan, dan ada kehidupan di akhirat yang berisikan balasan dari setiap perbuatan yang telah di goreskan dalam lukisan dunia.

Para ahli telah berusaha membagi masa kehidupan manusia di atas dunia. Salah satu dari ahli itu menyatakan bahwa hidup manusia di bagi atas tiga masa.

Masa pertama adalah masa indah yang di namakan dengan masa kanak-kanak. Masa ini di sebut-sebut sebagai waktu yang menyenangkan. Bagaimana tidak? Dalam masa ini manusia di balut dengan cinta dan kasih sayang, dalam masa ini juga manusia di selumuti hangatnya pelukan sang ibunda.

Dahulu di saat kamu kecil, banyak belaian yang menyelimuti dirimu. Ketika itu kamu di elus dengan cinta, ketika itu kamu di puja dengan manja, dan ketika itu juga wajah indahmu menjadi tumpuan suka maupun duka.

Namun terlepas dari hal itu, banyak anak kecil yang harus merasakan pedihnya sebuah kehidupan. Hal ini seolah menjadi bantahan bahwa masa anak-anak adalah masa yang menyenangkan dan tanpa beban, karena berapa banyak anak-anak di luar sana yang harus bergelut dengan kerasnya belaian dunia. Semuanya belaian dunia serasa menjadi beban yang harus terus di jalani oleh mereka, dan hanya kepergian sang hayat yang menjadi pelepas kepenatan itu.

Beban sendiri adalah sesuatu hal yang sebenarnya merupakan anugerah untuk manusia, karena tanpa adanya beban manusia tidak akan mengerti nikmatnya anugerah yang dia rasakan, tanpa adanya beban manusia tidak akan sanggup mencapai nikmatnya bernaung dalam cinta dan kasih sayang Allah.

Hvn

Pandangilah kehidupan yang engkau jalani, lihat dan belajarlah dari semua itu. Engkau tentu sudah pernah melihat seekor kupu-kupu yang indah! Namun engkau harus ingat sesuatu hal, ingatlah bahwa “Awal keindahan di atas dunia tidak selalu berawal dari sesuatu yang selalu indah.”

Seperti halnya seekor kupu-kupu. Awal mula keindahannya bermula dari sebutir telur yang menjadi ulat, lalu ulat menjadi kepompong. Hingga akhirnya menetas dan terlahir seekor kupu-kupu yang cantik dan indah di pandangan mata.

Ketika kupu-kupu berwujud sebutir telur, apa yang bisa dia lakukan? Tentu dia tidak dapat melakukan apa-apa. Namun Allah selalu memberikan anugerah kepadanya. Embrio kecil yang berada di dalam telur akan mengambil nutrisi dari kuning telur dan putih telur sampai dia menetas dan terlahir.

Lihat selengkapnya