Pengantar Paket
“Bagaimana hasil penelitiannya hari ini Hamzah” Tanya ibunya disaat Hamzah telah pulang kerumah.
“Alhamdulillah berjalan baik ibu.”
“Oohh ya Hamzah, tadi Yuda menelfone ibu, katanya dia mengirimkan paket untuk kamu, sudah kamu terima?”
“Belum bu, mungkin paketnya belum datang, biar nanti Hamzah telfone yuda kembali ibu.” Ucap Hamzah sambil mengambil hendphone miliknya dan segera menelphone sahabatnya yang bernama yuda.
“Assalamualaikum bro.”
“Waalaikumussalam, sepertinya bahagia sekali kamu Zah, ada bintang jatuh kayaknya nih.”
“Hahaha, bukan bintang jatuh Yud, tapi nasi kotak jatuh.”
“Hehehe apa maksutnya Zah?”
“Tidak apa-apa Yud, bagaimana kabar kamu? Ohh ya tadi ibu bilang kamu mengirimkan paket ya?”
“Saya baik, ohh iya tadi saya mengirimkan paket pada kamu, nanti tolong kamu bagikan setelah sampai di sana ya, nanti saya kirimkan melalui pesan kepada siapa-siapa saja kamu membagikan semua itu.”
“Ok siap, kamu kabari saja nanti.”
“Ok, kalau begitu nanti saya kabari lagi Zah, saya lagi kerja nih Assalamualaikum.”
“Waalaikumussalam.”
Tidak lama setelah itu, paket dari Yuda datang dan Hamzah segera pergi mengantarkan paket tersebut ke orang yang telah di sampaikan oleh Yuda sebelumnya.
“Ibu Hamzah izin keluar dulu ya, Hamzah mau membagikan paket yang di kirim Yuda.”
“Iya nak, hati-hati ya.”
Hamzah pacu motor kesayangannya menuju tempat yang mau dia hampiri, sesampainya di tempat itu Hamzah langsung dipersilahkan masuk dan duduk di ruang tamu dengan salah seorang ibu.