Sepotong Kisah tanpa Akhir

Ansar Siri
Chapter #1

Prolog

Tangis yang tak hentinya berlaga di sepasang mata sipit itu menelurkan senandung pilu. Melodi yang terlahir dari rasa bersalah, penyesalan, ratapan, serta serangkum partikel yang membuat nalar tersesat. Langkah keliru membawanya pergi, membuatnya piawai memupuk benih kebencian. Abai pada sepetak kisah yang seharusnya turut ia cerna, rasakan, hingga penyesalan tak perlu membekuk sepelik ini.

Kini, tarikan napas berat serta guncangan bahu membuatnya terlihat hancur. Bertemankan awan pekat, tarian rerumput kering, ia terus terdiam di depan gundukan tanah yang masih basah itu. Ribuan maaf meronta-ronta di dada, mencakar ulu hati, hingga menggiring perih menjalar ke seluruh tubuh.

Tangan gemetarnya kembali mengusap batu nisan yang seolah mempertegas apa pun yang kini menyesaki dada. Sebuah nama yang tertulis di sana, sesuatu yang pernah sangat ia benci, mulai sekarang akan jadi simbol kekuatan dalam hidupnya. Dan kepada dunia, ia akan berkisah tentang sosok yang terbaring di bawah sana.

***

Lihat selengkapnya