SEPTEMBER

Mona Cim
Chapter #2

Chapter 2 - Altan Siswa Baru

Altan menyisir rambutnya ke belakang menggunakan jemarinya sambil berkaca pada spion motornya. Altan kaget dan hampir tak bisa menjaga keseimbangan ketika seseorang tiba-tiba naik ke bagian belakang motornya. Altan menoleh, mendapati Alea yang menatapnya tajam dengan helm pink yang ia pakai.

"Heh, ngapain lu?"

"Ck, nggak usah banyak bacot. Bunda lo minta tolong sama gue biar kawal lo sampai ke sekolah!"

"Dan lo bersedia? Oh, jelas lo bersedia. Secara cowok rupawan kayak gue siapa coba yang berani nolak—"

Dugh!

Alea memukul helm Altan hingga kepala cowok itu tersentak ke depan.

"Cepetan jalan!"

"Eh—astaga tungau. Sabar kek," protes Altan sambil menyalakan mesin motornya.

"Altan! Jangan ngebut kamu bawa anak saya!" seru Ela dari depan pintu.

Altan menoleh dan tersenyum lebad. "Tenang, Tante Ela. Teman akan baik dengan temannya," sahut Altan membuat Alea mengumpat dalam hati.

Motor Altan membelok ke jalanan sepi. Ide kejahilan muncul di pikiran Altan. Dari balik helm seringai jahil terpatri di bibir Altan.

"Alea!"

"Alea tuli!"

"Apa si!"

"Pegangan lo!"

"Ogah. Ngapain sok akrab."

"Gue mau gas pol! Ntar lo kejengkang lagi. Ahaha."

"Ck, jangan ngadi-ngadi ya, Capung! Gue bilangin sama—"

"One ... Two ...."

"Altan gue nggak mau, ya!

"Three! Go!"

"Altan—AAAAAAAAAAA! Capung jelek jangan ngebut!"

Suara pekikan Alea sukses membuat Altan tertawa terbahak-bahak sambil mengurangi kecepatannya yang sebelumnya di atas rata-rata. Alea sangat takut dan terkejut. Detak jantungnya menggila, baru kali ini ia merasakan naik motor dengan kecepatan tinggi.

"Altan lo gila, ya! Gue bilangin Bunda nanti!" omel Alea sambil memukul helm Altan.

"Ahahaha ... Ahaha ... aduuhh, Lea. Lo cupu banget sih, baru juga segitu udah teriak kesetanan."

"Tau ah. Kesel gue sama lo!" ketus Alea. Namun sedetik kemudian ia tersadar akan sesuatu dan memukul helm Altan lagi.

"Aduh! Apaan lagi si! Main pukul aja."

"Kita salah jalan, bego! Harusnya tadi lo nikung sebelah kiri."

"Ya elo nggak bilang. Mana gue tau."

"Lo kan tadi ngebut, mana sempat gue fokus!"

"Iya-iya, tungau. Bawel banget. Gue putar balik nih," sahut Altan putar balik arah motornya.

"Awas aja gue terlambat gara-gara lo!"

"Bawel Nyai Lampir."

"Elu tuh drakula ompong!"

"Ahahahahah!"

Motor Altan sampai di parkiran SMA Garuda. Beberapa siswi yang kebetulan ada di parkiran menatap Altan kagum. Jika dipandang, Altan memang tipikal siswa keren yang pantas menyandang gelar most wanted. Apalagi para siswi yang penyuka modelan Bad Boy ala-ala drama atau wattpad. Sudah pasti akan tertarik dengan siswa baru bernama Altan tersebut.

Alea turun dari motor Altan dan hendak langsung melarikan diri. Namun tangannya dicekal langsung oleh Altan.

"Eh, bestie mau ke mana? Tungguin gue dong."

Alea memasang wajah tak percaya. "Apa lo bilang? Bestie? Capung tuh bestie lo!" sahut Alea melepaskan cekalan tangan Altan dan pergi meninggalkan cowok itu.

"Ciiaaah ... galak banget," cibir Altan. Altan berkacak pinggang, menelisik sekolah baru yang akan ia tempati.

Lihat selengkapnya