"Menjauhlah, Arumi! Tempat ini akan ditutup." Lelaki bertubuh tambun dengan ikatan rambut dikuncir di belakang mendorongnya dengan kasar. Seraut wajah penuh luka yang terpasung, menatap iba.
Gadis itu mencoba membujuk kepala desa untuk membebaskan ibunya. Sudah lebih tiga hari pasungan itu belum dilepaskan. Teriakan ibunya yang merintih sakit terdengar hingga ke rumahnya. Setiap hari Arumi datang ke rumah kepala desa meminta keringanan hukuman, tetapi laki-laki berhati batu itu belum juga luluh. Masih kekeh dengan pendiriannya, kalau Gayatri tidak bisa sembuh dalam waktu yang cepat.
"Tolong lepaskan, ibuku, Pak! Aku janji akan menjaganya." Arumi terus memohon meminta belas kasihan laki-laki itu. Bersujud di kakinya dengan uraian air mata. Namun, keputusan untuk memasung ibunya lebih lama lagi sudah bulat.
"Sekarang, bungkam mulut Gayatri dengan lakban! agar tidak ada teriakan yang menganggu warga." Arumi tercekat mendengar perintah lelaki itu. Begitu kejamnya dia memperlakukan ibunya dengan sadis.
"Jangan lakukan, kumohon!" Arumi menarik tangan lelaki yang akan mengeksekusi perintah.
"Minggir, Arumi! Aku tak segan berbuat kasar kepadamu."
Gayatri berteriak, "Tolong aku, Arumi!"
"Ibu ... ibu." Arumi terkejut saat ibunya menyebutkan namanya. Hal yang selama ini paling ditunggunya, akhirnya terwujud.
Air matanya menggenang di pelupuk matanya. Dia terus mendekat ke arahnya. Namun, lengan kekar tiba-tiba menariknya. Tubuh kecilnya dibawa keluar.
Tak ada yang tersisa selain kesedihan di tempat kosong yang berdebu dan kotor. Arumi berjanji akan datang ke tempat ini bersama orang-orang yang pantas dihukum.
Ibu ...
Untuk setiap air mata yang menderas di pipimu, perihnya luka di sekujur tubumu. Ada harga mahal untuk semuanya. Satu per satu dari mereka akan merasakan kesakitan yang sama, seperti pasungan di tangan dan kaki yang ibu derita. Bersabarlah, Bu! Semuanya akan terbayarkan.
***
Dunia yang keras ini mengajarkan banyak hal kepada Arumi untuk bertahan dari gelombang kehidupan. Hari ini mereka boleh tertawa, menyaksikan kesedihan Arumi. Memasung perempuan yang dicintai dengan perlakuan kasar dan sadis.