Blurb
"Lo percaya nggak, kalau harapan yang kita tulis dalam pesawat kertas jika diterbangkan bakal jadi kenyataan?"
Ares kecil masih lugu. Ia hanya berharap, tanpa tahu jika harapannya berakhir semu. Sedang yang ia yakini, Ailis Aulia Zamita hadir, seperti harapannya yang terkabul.
"Kamu percaya sama mitos? Dasar konyol."
Bagi Ailis, Ares itu aneh. Menganggapnya teman, tapi tidak dengannya. Namun, saat Ares pergi Ailis merasa kehilangan. Ia mulai melakukan apa yang dulu sering Ares lakukan,
Menerbangkan sepuluh pesawat kertas dengan banyak harapan.