Sepupu Romansa

Arbayahs
Chapter #5

7. Ambyar

Keadaan kembali seperti semula, dua sepupu itu bersikap asing bak tak pernah saling kenal membuat Dian dan Rifky kebingungan, seperti nya mereka melewatkan sesuatu yang sangat penting. Kalau digodain pun keduanya sama - sama diam enggan menanggapi.

"Kalian kok sok asing sih? Jangan gitu dong, 'kan dari kecil sudah bersama." Dian mencoba memperbaiki hubungan buruk diantara keduanya.

"Iya, kalau ada sesuatu yang salah saling memafkan dong." Timpal Rifky merekatkan kembali hubungang terasa akan putus.

Ayas menggeleng masuk kekamarnya, tak mempedulikan para sepupu kampretnya. Haris sendiri juga bersikap cuek seakan tak terjadi apapun. Seminggu sudah mereka saling diam - diam cuek, karna greget dan kesal Dian menarik Haris memaksanya bercerita semua yang telah terjadi. 

"Jadi begini Ris, Ayas memang bertunangan tapi gagal karna pasangannya memutuskan secara sepihak dihari acara itu sendiri. Menurut kabar yang kudapat dari abangnya, Ayas sengaja kesini karna ia sangat malu dan sakit hati akan perbuatan mantan nya itu." Penjelasan Rifky membuat kaget Haris dan Dian yang baru tahu mengenai hal tersebut.

"Mereka sudah berpacaran dua tahun selama kuliah, tapi siapa sangka ending cerita jauh dari apa yang diharapkan. Maaf baru cerita sekarang, sebenarnya aku juga baru tahu kemarin dan itu juga menganggetkan ku."

Haris termangu tak menyangka nasib Ayas begitu tak beruntung, kalau begini Haris masih ada harapan untuk membuat senyum itu benar - benar jadi miliknya. Yah, sebelum itu ia harus bisa menyingkirkan nama orang asing yang telah menyakiti Ayas, cinta pertamanya.

Beranjak, ia keluar rumah menaiki motornya. Meninggalkan dua pria yang melongo, tingkah Haris diluar dugaan mereka berdua. 

"Aku pikir dia bakalan nyamperin Ayas ke kamar," celutuk Rifky mendapat jitakan Dian.

"Enak saja, kalau Ayas diapa - apain gimana? Kayak gak tahu isi pikiran bujang lapuk saja." Keduanya tertawa keras, tahu akan penderitaan Haris selama ini yang setia bermain solo. Kalau Haris tidak bucin mungkin sekarang ia sudah punya satu anak, tapi karna ia kumbang yang setia menunggu bunga mekar, maka setiap badai harus dilewati sekuat baja.

Ayas masih dalam suasana sedihnya hanya bisa merenung tak bernafsu makan namun sangat lahap menyemil setoples kue kering sembari rebahan menonton acara tv. Sinetron disore hari selalu membuatnya baper, Dian dan Rifky menjadi sasaran kekesalan Ayas pada aktor bangsat.

"Kita tahu kamu ada masalah tapi ya jangan jambak juga dong," protes Rifky setelah berhasil lepas dari.

Luka yang masih belum sembuh kembali terasa pedih menonton sinetron tema perselingkuhan, Ayas merasa terwakilkan. Ia ingin memberikan pelajaran dua kali lipat dari penderitaannya.

~~~~~

Ayasha menatap sepupunya bingung, untuk apa Haris menyelinap kekamar nya di jam sebelas malam dan membangunkannya hanya demi bermain kembang api kecil.

Tapi ia paham maksudnya, Haris mungkin ingin mengenang masa lalu mereka. Meskipun rasa sedih masih menyelimutinya, namun senyum tulus Ayas menularkan pada Haris.

"Yas, sebenarnya Rifky sudah memberi tahu alasan kenapa kamu disini." Haris berhati - hati takut menyinggung pujaannya. Wajah murung tak terelakan lagi, Haris makin tak enak hati.

Mereka duduk bersebelahan dipelataran, Ayas bersandar pelan pada bahu sepupunya. Udara dingin tentu membuatnya sekidit tak nyaman, namun kala melihat kembang api di tangannya rasa hangat menjalar ditubuhnya seketika.

"Maaf kalau aku kurang ajar menyinggung kamu."

Lihat selengkapnya